Tangani Persoalan Sampah , Pemkab Bangkalan Kebut Pengadaan Lahan TPA Berstandar Nasional

Penulis: Ahmad Faisol
Editor: Ndaru Wijayanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KOMITMEN BEBAS SAMPAH : Bupati Bangkalan, Lukman Hakim bersama Wakil Bupati Moch Fauzan Ja’far saat menandatangani pakta integritas program ‘Bangkalan Berse Onggu’ di Alun-alun Kota, Jumat (11/7/2025). Selain mengajak warga turut berperan dalam mengatasi persoalan sampah, pemkab juga tengah berupaya menyiapkan lahan TPA berstandar nasional seluas 5 hektar

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Ahmad Faisol

TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN – Perbaikan manajemen pengelolaan sampah dari sektor hulu dan hilir kini tengah digelorakan Bupati Bangkalan, Lukman Hakim melalui program ‘Bangkalan Berseh Onggu’ (sangat bersih) di Alun-alun Kota Bangkalan, Jumat (11/7/2025) pagi.

Program sistematis dan terpadu itu diharapkan dapat mengurangi dampak negatif sampah terhadap lingkungan, serta mengentas permasalahan klasik soal buruknya pengelolaan sampah yang dalam lima tahun terakhir masih mengendap di dasar kubangan pekerjaan rumah Dinas Lingkungan Hidup Bangkalan (DLH).

Dalam paparannya, Bupati Lukman menyatakan perlunya kolaborasi dari hulu yakni masyarakat dan pemerintah selaku sektor hilir untuk berada dalam satu frekuensi, yakni gerakan bersama dalam upaya mengatasi persoalan lingkungan dan sampah di Kabupaten Bangkalan.

Pernyataan Lukman seolah menegaskan, Pemkab Bangkalan tidak sebatas mengajak masyarakat untuk turut berperan dalam pengelolaan sampah, namun juga sedang berupaya memaksimalkan pengadaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebagai fasilitas yang dirancang untuk mengelola sampah secara aman dan berkelanjutan.

“TPA tahun ini insya Allah kita sudah tinggal proses FS (Feasibility Study/Kajian Kelayakan), DED (Detail Engineering Design/Detail Gambar Teknis), serta appraisal. Kami sudah ada rencana pembelian tanah yang representatif dan berstandar nasional seluas 5 hektar sebagai tempat pengelolaan sampah. Banyak hal di TPA nanti yang bisa dilakukan dan bernilai ekonomis,” ungkap Bupati Lukman.

Persoalan sampah di Kabupaten Bangkalan berawal setelah warga menutup satu-satunya TPA di Desa Buluh, Kecamatan Socah pada 21 Februari 2020 silam.

Penutupan TPA dilakukan karena Pemkab Bangkalan dinilai tidak serius dalam upaya mengelola sampah. Sehingga tumpukan sampah menimbulkan bau dan mencemari sumber mata air warga.  

Sejak saat itu, DLH Kabupaten Bangkalan berpindah-pindah membuang sampah dengan sistem sewa. Seperti halnya di Desa Bunajih, Kecamatan Labang untuk dijadikan TPA dengan nilai kontrak mencapai sekitar Rp 400 juta per tahun hingga Maret 2022.

Berakhirnya masa sewa, DLH Bangkalan harus angkat kaki dan berpindah-pindah tempat menempatkan sampah. Seperti halnya di kawasan Wisata Bukit Jaddih, Desa Parseh, Kecamatan Socah. Setelah berjalan sekitar dua pekan, warga kemudian menolak dengan cara menghadang laju truk sampah pada 27 Juli 2023 silam. 

Titik pembuangan akhir sampah kemudian dilakukan DLH Bangkalan di sejumlah lokasi dan kerap menuai aksi protes warga.  Mulai dari Kecamatan Kwanyar, Tanjung Bumi, Arosbaya, hingga yang terbaru di Kecamatan Klampis.

Selain itu, keberadaan TPS 3R yang digaungkan DLH Bangkalan selama ini tidak sebanding dengan semakin tingginya produksi sampah dalam setiap tahunnya. Hingga tahun 2021, produksi sampah di Bangkalan telah menyentuh 60 ton per hari.

Akibatnya, tumpukan sampah sempat terkonsentrasi di beberapa titik, bahkan Kota Bangkalan ibarat dikepung sampah pada 23 Juli 2023 silam. Tumpukan-tumpukan sampah terkonsentrasi di belakang Stadion Gelora Bangkalan, Jalan Letnan Sunarto, hingga di Jalan RA Kartini.

Aksi protes berkaitan sampah juga dilakukan warga Desa Bandang Dajah, Kecamatan Tanjung Bumi pada 23 Januari 2025 lalu. Pasalnya, sampah berserakan di sejumlah pekarangan rumah warga setelah terseret luapan air sungai akibat derasnya air hujan.

Kondisi itu mengharuskan para petugas DLH dalam tiga hari terakhir berjibaku membersihkan sampah yang berserakan di pekarangan rumah, sawah, dan kebun cabe-jagung milik warga setempat. 

“Beberapa langkah strategis yang dapat kita lakukan antara lain meningkatkan kapasitas dan fasilitas pengolahan akhir, penyediaan tempat-tempat pemilah sampah di berbagai lokasi strategis, penyuluhan, dan edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah,” terang Lukman.

Tidak cukup di situ, Pemkab Bangkalan akan mengoptimalkan pengembangan bank sampah di tingkat desa/kelurahan, pemanfaatan teknologi tepat guna, serta peningkatan kerja sama dengan pihak ketiga dalam pengelolaan sampah.

Bank sampah diproyeksikan sebagai salah satu sarana dan prasarana dengan konsep pengelolaan sampah kering, anorganik yang meniru sistem perbankan.

Sebagai langkah awal dari program ‘Bangkalan Berse Onggu’ Bupati Lukman meminta terutama di seluruh lingkungan lembaga hingga perkantoran Pemkab Bangkalan untuk mengelola dan tidak lagi menyumbang sampah.

“Saya berharap mulai hari ini, kita memulai untuk memberi contoh kepada masyarakat agar pengelolaan sampah di lingkungan kerja perkantoran harus terselesaikan di masing-masing perkantoran. Ini juga bagian dari gerakan dan pemberian contoh kepada masyarakat,” tegas Lukman.

Program ‘Bangkalan Berse Onggu’, lanjutnya, akan dilakukan secara berkelanjutan melalui optimalisasi edukasi hasil kerjasama dengan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dan Universitas Surabaya (Unesa).  

“Nanti ada tim yang memberikan edukasi untuk proses pengelolaannya, sosialisasi dilakukan dari tingkat RT/RW, serta memberikan pendampingan masyarakat dalam rangka menyelesaikan persoalan sampah. Jadi hulunya kami edukasi, ada bank sampah, dan di TPS3R dioptimalkan termasuk pengadaan TPA yang representatif nantinya,” paparnya.

Dengan begitu, Lukman berharap kelak masyarakat menjadi terbiasa menabung sampah dari sistem hasil pemilahan dan didaur ulang. Bank sampah bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar, sehingga kelak bisa bernilai ekonomis dan mengurangi pencemaran lingkungan.

“Melalui program ‘Bangkalan Berse Onggu’, saya harap menjadi awal kita bersama masyarakat, Bangkalan lebih bersemangat dalam berinovasi dan berkolaborasi dalam menjaga kebersihan lingkungan,” pungkas Lukman.

Berita Terkini