Poin Penting :
- Al Hikmah Surabaya luncurkan potongan biaya pendidikan bagi calon siswa tahun ajaran 2026/2027
- Potongan biaya terbagi lima kategori dari 25 persen hingga 100 persen
- Program ini merupakan bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kontribusi yayasan terhadap akses pendidikan yang merata.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nur Ika Anisa
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dalam mendukung mutu pendidikan Al Hikmah Surabaya meluncurkan program potongan biaya pendidikan bagi calon peserta didik tahun ajaran 2026/2027.
Program ini merupakan bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai bentuk kontribusi yayasan terhadap akses pendidikan yang merata.
Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Al Hikmah Surabaya , Dr Mohammad Zahri, M.Pd, menjelaskan bahwa potongan diberikan terbagi dalam lima level atau kategori, mulai dari 25 persen hingga 100 persen, tergantung kriteria dan kondisi masing-masing calon peserta didik.
“Di sini biaya pendidikan mencakup tiga jenis, ada SPP bulanan, uang kegiatan tahunan, dan uang infaq atau uang gedung. Ada kategori yang bahkan membebaskan seluruh biaya, alias nol rupiah,” jelas Dr Zahri di Al Hikmah Surabaya, Selasa (29/7/2025).
Dr Zahri mengungkapkan bahwa tantangan masa depan generasi muda setidaknya terbagi dua.
Baca juga: Gandeng Al Hikmah Boarding School Kota Batu, Mensos Siap Selenggarakan Sekolah Rakyat di Indonesia
Pertama, bagaimana mereka mampu menghadapi dunia kerja yang berubah cepat akibat kemajuan teknologi.
Kedua, bagaimana membentuk pribadi utuh yang bahagia, berakhlak, dan mampu berkontribusi bagi bangsa serta taat beragama.
“Anak-anak harus menjadi pribadi pembelajar sejati. Yang bukan hanya memiliki kemauan belajar yang tinggi, tapi juga keterampilan dalam belajar itu sendiri,” ujar Dr Zahri.
Baca juga: Beasiswa Pemuda Tangguh, Ribuan Mahasiswa Surabaya Dapat Uang Saku Rp500.000 per Bulan Mulai Agustus
Menurutnya, pendekatan pembelajaran di Al Hikmah sejak jenjang KB/TK, SD, SMP, SMA, Full Day dan Boarding School menggunakan model self-directed learning.
Model ini mendorong siswa untuk merancang apa yang akan dipelajari, bagaimana proses belajar, dari mana sumber belajarnya dan guru sebagai fasilitator.
Selain itu, membekali para siswa bersikap di dalam dunia kerja. Hal ini terkait penerimaan dan dan melakoni pekerjaan dengan minat siswa.
Baca juga: Eri Cahyadi Distribusikan Bantuan Seragam dan Beasiswa, 6.144 Siswa SMA Surabaya Disokong Penuh
Peluncuran program penerimaan peserta didik baru (PPDB) ini berlangsung pada 30 Agustus 2025 dan berlaku untuk seluruh unit pendidikan Al Hikmah Surabaya.
“Kami ingin gagasan pendidikan yang kami bawa ini bisa diterima lebih luas oleh masyarakat. Oleh karena itu, kami beri kesempatan dengan skema keringanan biaya,” pungkas Dr Zahri.
Dr Zahri menyebut keringanan biaya 100 persen dan 75 persen total itu berdasarkan kategori umum, yakni melalui jalur seleksi dan jalur tahfidz Qur'an.
Baca juga: Sosok 2 Dosen Datangi Margaret yang Lolos Masuk UI, Sempat Diejek Gurunya, Beri Beasiswa dan Uang
Terdapat pula jalur seleksi tulis, jalur prestasi nasional maupun prestasi internasional.
“Jalur tahfid keringanan 100 persen itu kalau minimal 15 juz ya, lebih dari itu ada potensi untuk mendapatkan biaya siswa 100 persen selama tiga tahun atau melalui jalur test,” ungkapnya.
Kedua ada jalur penghargaan bagi siswa yang berkelanjutan, misalnya dari SD ke SMP atau SMP ke SMA Al Hikmah.
Baca juga: Ribuan Siswa Surabaya dan Sidoarjo Terima Beasiswa PIP, Lita Mahfud: Jangan Buat Top Up Game
“Jalur penghargaan ini ada 3 kategori, yang pertama siswa teladan, siswa teladan ini kriteriannya berarti secara akademik bagus tapi juga kepribadian akhlak juga bagus. Jalur prestasi lain yang dipandang layak untuk mendapatkan biaya tersebut,” tuturnya.
Rangkaian beasiswa ini memiliki kuota masing-masing sebanyak 140 siswa di tiap jenjang pendidikan yang ada di YLPI Al Hikmah Surabaya.
Dr Zahri menyebut bahwa dalam program ini menargetkan penerimaan hingga 976 siswa baru seluruh jenjang pendidikan.
“Kami berharap bisa menjangkau lebih banyak calon peserta didik yang memiliki semangat belajar dengan mengedepankan nilai-nilai islami dan membentuk siswa yang berakhlak, adaptif, dan kompetitif,” tuturnya.