Poin Penting:
- Pemerintah Australia dan Nahdlatul Ulama (NU) menandatangani Nota Kesepahaman atau MoU di Surabaya, Jawa Timur.
- Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Pembangunan Internasional, Usaha Kecil, dan Multikultural Australia, Dr Anne Aly MP, bersama Ketua PBNU, Alissa Wahid.
- Anne Aly akrab berbincang dengan Alissa Wahid.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemerintah Australia bersama Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan komitmen terhadap penguatan kerja sama di sejumlah sektor strategis.
Kerja sama dimaksud antara lain bidang penanggulangan bencana, pendidikan, pengembangan manusia serta mempererat hubungan antara masyarakat melalui pertukaran dan kegiatan budaya.
Penguatan kerja sama ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman atau MoU yang digelar di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (5/8/2025).
Berlangsung di Hotel Majapahit Surabaya, penandatanganan ini dilakukan oleh Menteri Pembangunan Internasional, Usaha Kecil, dan Multikultural Australia, Dr Anne Aly MP, bersama Ketua PBNU, Alissa Wahid.
Surabaya sengaja dipilih sebagai lokasi penandatanganan karena memiliki ikatan historis dengan NU sebagai tempat kelahiran organisasi Islam terbesar di Indonesia ini.
"Australia dan Indonesia adalah mitra dekat dengan sejarah panjang persahabatan yang kuat," kata Anne Aly dalam kesempatan tersebut.
Baca juga: Bupati Setyo Wahono Sebut 80 Persen Masyarakat Bojonegoro Merupakan Warga NU: Aset
Anne Aly merupakan perempuan Muslim pertama yang menjadi anggota Kabinet Pemerintah Australia.
Dia memang tengah berada di Indonesia dengan melaksanakan serangkaian kegiatan termasuk di Jawa Timur.
Sepanjang acara MoU berlangsung, dia akrab berbincang dengan Alissa Wahid.
Anne Aly mengaku terhormat bisa langsung melaksanakan MoU dengan NU langsung di Surabaya.
Ia menegaskan, MoU ini penting sekali untuk memperkuat kemitraan yang selama ini terjalin. Serta, akan mendukung pengembangan masyarakat.
Secara spesifik, kerja sama di bidang pendidikan nantinya adalah beasiswa.
Sementara itu, Alissa Wahid meyakini, MoU baru ini akan berdampak pada lebih banyak orang dalam ekosistem NU.
Melalui komitmen ini, maka ke depan bakal ada penguatan bantuan dalam hal keahlian, pertukaran pengetahuan, dan strategi lain yang dibutuhkan untuk memperluas kegiatan komunitas. Ia menyambut baik kerja sama ini.
"Berinvestasi dalam komunitas NU akan berdampak pada Indonesia secara keseluruhan," jelasnya.