TRIBUNJATIM.COM - Presiden Prabowo Subianto berkelakar heran banyak pejabat di kabinetnya yang merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Kelakar itu dilontarkan ketika hadir dalam Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri di ITB pada Kamis (7/8/2025). 

Saat memberikan sambutan, Prabowo terkejut banyak menteri dan pimpinan BUMN di kabinetnya adalah alumni ITB.

Ia juga mempertanyakan siapa yang menyusun kabinet itu.

Baca juga: Ujian Terberat Prabowo Selama 10 Bulan Menjadi Presiden RI Ternyata Bukan dari Dalam Negeri

ITB merupakan salah satu perguruan tinggi negeri paling bergengsi di Indonesia, khususnya dalam bidang teknik dan sains.

ITB adalah sekolah tinggi teknik pertama di Indonesia, didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama Technische Hoogeschool te Bandoeng oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda.

Pada 2 Maret 1959, ITB diresmikan sebagai institusi mandiri, dipimpin langsung oleh Presiden RI Ir. Soekarno

“ITB banyak sekali, nih. Yang nyusun kabinet siapa ini?” ucap Prabowo.

Momen itu terjadi saat Presiden membacakan satu per satu daftar menteri, wakil menteri, dan pejabat negara yang hadir dalam konvensi.

Menteri adalah pejabat negara yang menjadi pembantu presiden dalam menjalankan pemerintahan.

Mereka memimpin kementerian masing-masing dan tergabung dalam kabinet.

Dari jajaran yang disebut, mayoritas merupakan alumni ITB.

Termasuk, Menteri Ketenagakerjaan Yassierli, Kepala BPS Amalia Adininggar, hingga Dirut PT Pindad Prof Sigit Puji Santoso.

“Direktur PT Dirgantara Indonesia, Saudara Gita Amperiawan, dari mana? ITB juga? Direktur PT Bio Farma, Saudara Shadiq Akasya, ITB juga? boleh boleh,” katanya.

Selanjutnya, Prabowo juga sempat melontarkan canda kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. 

“Belum profesor ya?” ujar Prabowo kepada Trenggono lalu tertawa.

Acara Konvensi Sains, Teknologi dan Industri di ITB itu turut dihadiri sejumlah menteri.

Di antaranya Menko PMK Pratikno, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menkeu Sri Mulyani, serta pejabat BUMN dan swasta.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com