Beda Penjelasan Polisi dan Pemilik Mobil yang Berseteru dengan Debt Collector di Nganjuk

Penulis: Danendra Kusuma
Editor: Dwi Prastika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEBT COLLECTOR - Tangkapan layar video viral yang memperlihatkan wanita beradu argumen dengan oknum debt collector di wilayah Kecamatan Wilangan, Nganjuk. Hal itu dipicu mobil wanita tersebut hendak dirampas karena menunggak angsuran, 2025.

Poin Penting:

  • Widi Fitria Hakim, wanita yang berselisih dengan debt collector (DC) di Nganjuk menegaskan mobil yang dipermasalahkan merupakan miliknya, bukan milik rental.
  • Ghiyats Abdunnasheea merupakan suami Widi, bukan pemilik rental.
  • Widi mengaku tidak membuat laporan ke polisi mengenai persoalan ini. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

TRIBUNJATIM.COM, NGANJUK - Keterangan yang dibeberkan Polres Nganjuk dengan Widi Fitria Hakim, wanita yang berselisih dengan debt collector (DC) di Nganjuk, kontradiktif. 

Keterangan bertolak belakang itu menyangkut status mobil.

Polres Nganjuk menyebut mobil Nissan Grand Livina yang dikendarai Widi merupakan mobil rental.

Sedangkan Widi dengan tegas menyatakan itu mobil pribadinya. 

Mobil itu memicu persoalan, karena disebut cicilannya menunggak.

Sejumlah oknum debt collector pun mendatangi Widi dan keluarga saat singgah di kawasan Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk. 

Lantaran menunggak, kepada Widi, oknum debt collector mengaku berniat menarik mobil itu.

Widi dan oknum debt collector sempat beradu pendapat.

Momen ini diabadikan Widi dengan kamera ponselnya. 

Setelah itu, Widi mengunggah rekaman video percekcokannya hingga upaya penyelesaian masalah ini di Polsek Wilangan, di akun media sosial TikTok pribadinya, bernama @Widi Fitria Hakim II hingga viral. 

Baca juga: Kronologi Video Viral Debt Collector Tarik Mobil Wanita di Nganjuk Versi Polisi: Rental

Widi Fitria Hakim menegaskan bila mobil Nissan Grand Livina miliknya. 

Mobil itu, ia beli secara kredit pada Februari 2025.

"Bukan mobil rental. Mobil itu milik pribadi," katanya kepada Tribun Jatim Network melalui fitur pesan kanal TikTok, Sabtu (9/8/2025). 

Widi mengungkapkan, selama Februari 2025 hingga Agustus 2025, dia tak pernah menunggak pembayaran cicilan mobil. 

Hal tersebut juga sudah ia jabarkan di hadapan debt collector kala berseteru. 

"Pembayaran aman setiap bulan. Jatuh tempo mobil setiap tanggal 6. Di tanggal 5 Agustus 2025 pukul 09.00 WIB, cicilan mobil sudah dibayar. Tapi di hari yang sama, pukul 15.30 WIB mobil saya malah mau ada yang ambil, seperti yang ada di video," ungkapnya. 

Widi turut meluruskan bahwa pria bernama Ghiyats Abdunnasheea, warga Kota Bandung bukanlah pemilik rental mobil seperti yang dijelaskan Polres Nganjuk. 

Pria itu adalah suami Widi. Satu mobil, dalam perjalanan pulang ke Bandung usai berwisata di Malang. 

"Dia (Ghiyats Abdunnasheea) suami saya. Saya kemarin memang bersama dia kan," paparnya. 

Widi menyebut jika dia tidak membuat laporan ke polisi mengenai persoalan ini. 

Faktornya, kala itu, ia dan keluarga sedang panik. 

"Biasanya kalau kepolisian, langsung ngetik laporan kan ya? Kemarin tidak. Cuma diminta KTP saja dan menunjukkan bukti-bukti transfer pembayaran cicilan," ujarnya. 

Di Polsek Wilangan, personel polisi justru mengambil langkah melakukan mediasi antara Widi dan pihak debt collector. 

Alhasil, Widi menjelaskan jika persoalan ini dituntaskan lewat mediasi di Polsek Wilangan. 

Widi mau tak mau menyelesaikannya, agar dia bisa cepat pulang dan tak ada hal yang mengganggu lagi. 

"Kalau (persoalan tuntas lewat mediasi) ini iya. Karena biar tidak panjang (masalahnya). Kami lagi di kota orang. Supaya tidak dipersulit untuk pulang. Saya juga punya bukti pembayarannya (cicilan) semua," ucapnya. 

Meski demikian, Widi berharap petugas kepolisian mengambil langkah tegas di kemudian hari agar kejadian serupa tak kembali terulang. 

"Cuma ingin orang seperti itu (oknum DC) ditindak lebih lanjut. Tidak berkeliaran bebas terus. Biar tidak meresahkan. Bagaimana kalau kena sama orang yang tidak bisa melawan (berdebat)? kendaraan kita pasti diambil," harapnya. 

Diberitakan sebelumnya, viral kelakuan oknum debt collector yang diduga hendak merampas mobil warga Bandung di daerah Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur.

Kejadian ini diketahui diunggah oleh akun sosial media TikTok @Widi Fitria Hakim II.

Dalam video yang berdurasi 54 detik itu, tampak ada 3 orang pria bertubuh besar mencegat korban yang sedang singgah di masjid di Kabupaten Nganjuk.

Oknum DC itu kemudian hendak merampas mobil korban, dengan dalih kendaraan mengalami tunggakan.

“Saya memang mau tarik mobilmu mbak,” ucap pria berbaju hitam dalam video itu yang diduga adalah oknum DC.

Namun pemilik mobil membantah pernyataan oknum DC.

Dia mengaku bahwa setiap bulan tak pernah menunggak pembayaran.

“Ini kan udah dibayar. Setiap bulan udah dibayar,” ucap korban dalam video itu.

Walhasil karena merasa ini tidak benar, korban kemudian mengajak oknum DC agar menyelesaikan kasus ini ke pihak kepolisian.

Pihak debt collector dan korban kemudian sepakat datangi Polsek Wilangan.

Hingga akhirnya ketika di Polsek Wilangan itu, korban sempat meminta bantuan saudaranya anggota TNI di Madiun.

Sesampainya saudara korban anggota TNI di Polsek Wilangan, korbanpun dilepas oleh pihak kepolisian.

Namun menurut korban, berdasarkan video yang diunggah, tampak oknum DC dan pihak Polsek Wilangan mesra bercanda gurau. Hal ini menimbulkan kecurigaan korban terkait kasus upaya perampasan mobil ini.

“Masak iya polisi sama leasing gitu,” ucap korban.

Terakhir dalam caption videonya, korban mengingatkan untuk berhati-hati karena praktik yang dilakukan DC ini patut diduga adalah modus kejahatan.

“Saya juga berharap gerombolan dalam video itu diamankan,” tulis korban dalam akun sosial media TikTok-nya.

Sementara itu, usai video itu viral, warganet menggeruduk akun sosmed Polsek Wilangan Nganjuk.

Mereka menuntut agar Polsek Wilangan memberikan klarifikasi terkait video itu.

Belakangan ini, pengunggah meminta maaf di akun TikTok-nya.

Dia mengaku tak bermaksud menyudutkan pihak kepolisian.

Ia hanya ingin agar Polsek Wilangan bertindak tegas. Karena oknum debt collector sudah membentak, mengambil paksa mobil, dan membuatnya tak nyaman saat liburan.

Berita Terkini