Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Erwin Wicaksono
TRIBUNJATIM.COM, LUMAJANG - Kasus penyakit tuberculosis (TBC) turut menjadi atensi Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Lumajang.
Sebagai langkah pencegahan dan penanganan secara menyeluruh, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Catatan Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Lumajang dr Marshall Trihandono menjelaskan pihaknya terus memasifkan skrining kesehatan untuk mendeteksi TBC.
Tak ayal, Marshall melihat tren penularan TBC di Lumajang kerap fluktuatif.
"Kita melakukan tes sebanyak mungkin. Kami mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam program pengendalian TBC. Termasuk deteksi dini. Kemudian kami lakukan pendampingan pasien hingga sembuh," Beber Marshall dikutip pada Senin (11/8/2025).
Marshal menambahka masyarakat mesti paham jika penyakit TBC termasuk dalam penyakit berbahaya. Sistem imun penderita TBC akan melemah dan pengobatan TBC setidaknya butuh waktu enam bulan.
“Terutama penderita TBC yang juga mempunyai penyakit HIV atau diabetes ini semakin memperparah keadaan. Sehingg sangat diperlukan pengobatan maksimal dan pemeriksaan tes cepat," Imbuh Marshal.
Baca juga: Kasus TBC di Lumajang Tembus Ribuan, Mayoritas Serang Usia Produktif
Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Lumajang berupaya memperkuat layanan kesehatan dan sanitasi lingkungan sebagai bagian mencegah TBC lewat program Dokter Muter.
Layanan Dokter Muter menjangkau wilayah-wilayah pelosok Lumajang guna memastikan warga mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
“Sebagai upaya pencegahan juga dari sanitasi yang baik adalah awal dari keluarga yang sehat. Kami ingin masyarakat memahami bahwa layanan sedot lumpur tinja ini bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga bagian dari upaya mencegah penyakit,” Beber Bupati Lumajang, Indah Amperawari Masdar.
Penyuluhan TBC juga menyasar lapisan Pondok Pesantren. Ketua Lakpesdam PCNU Lumajang, Ahmad Hafidz Lubis menerangkan pihaknya telah bekerja sama dengan salah satu lembaga NGO dalam pengadaan 150 oxygen concentrator ke 50 fasilitas kesehatan di Jawa Timur. Termasuk Lumajang, lewat Klinik Husada Mulia.
Lakpesdam juga berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan P2KB Lumajang untuk menggelar untuk terus melakujan pencegahan TBC dan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan pesantren.
“Pesantren menjadi simpul penting dalam literasi kesehatan masyarakat. Terutama di pedesaan yang minim informasi,” Beber Hafidz.
Baca juga: Usulan Stasiun Klakah Berubah Nama Jadi Stasiun Lumajang Disetujui, Masuk Finalisasi