"Rencananya ada 8 unit yang disiapkan melalui PAK tahun ini," kata Plt Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surabaya, Plt Kepala Dishub Kota Surabaya, Trio Wahyu Bowo dikonfirmasi di tempat yang sama.
Ditaksir menghabiskan anggaran sekitar Rp2 miliar, penambahan rute ini akan menambah alternatif rute dari total 11 rute Wira Wiri yang saat ini sudah berjalan. "Begitu PAK ini disetujui, segera kami jalankan tahun ini," kata Trio.
Sebelumnya, Pemrov Jatim awalnya merencanakan akan membuka rute layanan Trans Jatim Koridor VII. Menghubungkan 3 daerah, Trans Jatim Koridor VII awalnya direncanakan melayani rute Sidoarjo–Surabaya - Gresik, via Krembung–Krian–Legundi–Driyorejo–Karangpilang hingga Terminal Intermoda Joyoboyo (TIJ).
Namun, Pemkot Surabaya meminta Trans Jatim berhenti di Karangpilang sebagai kawasan perbatasan antara Sidoarjo - Surabaya. Memilih mengintegrasikan dengan angkutan lain, Pemkot mengatakan bahwa jalur menuju TIJ telah diisi mode transportasi lain yang dikelola Pemkot Surabaya.
Karena itu, saat ini koridor VII Trans Jatim telah dialihkan pada rute Lamongan. Namun, Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, akan berkomunikasi dengan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, terkait realisasi dan integrasi bus Trans Jatim dengan Kota Surabaya.
“Kita akan melakukan komunikasi dengan Surabaya dengan Pak Wali Kota, kira ruang-ruang apa yang bisa disingkronkan dan disinergikan,” ujarnya.
Hal ini penting karena konektivitas Gerbangkertasusila sangat strategis. Terlebih juga akan terintegrasi dengan angkutan dalam kota, intra Surabaya. Sehingga untuk antar Surabaya juga harusnya juga selaras.
“Saya cenderung optimis, kalau untuk Surabaya, cuma waktu dan penyelarasan. Kami akan kembali koordinasi dengan Pak Wali Kota khususnya dalam kerangka SUMP,” ujar Emil sebelumnya.