Ia menegaskan saat itu ia menceritakan konteks situasi di area Masjidil Aqsa, bukan di jalur gaza.
"Saya bilang di Masjidil Aqsa itu aman, panjenengan (Anda) ini yang suka plesir datang saja ke Masjidil Aqsa dan ramaikan."
"Bukan berarti saya mengatakan bahwa di Palestina itu aman tidak ada perang," kata dia.
Gus Iqdam berujar, jarak antara Masjidil Aqsa dengan Gaza adalah 100 KM.
"Jihad itu tetap ada di Gaza sana. Pesan saya jangan sampai karena video atau berita yang beredar terus kita tidak berusaha datang ke Masjidil Aqsa," jelasnya.
Ia pun heran kepada warga Indonesia, karena ia mengangap ada pihak yang sengaja mem-bully siapa saja yang datang ke Masjidil Aqsa.
"Itu tempat suci panjenengan atau kita, yang punya ganjaran 1000 kali lipat kalau solat di tempat suci seperti di Madinah dan Mekkah."
"Sedangkan Kalau di Masjidil Aqsa 500 kali lipat. Selain itu Imam Masjidil Aqsa kalau di datangi orang Indonesia, mereka sangat senang," ujarnya.
Kehidupan pribadi
Gus Iqdam adalah anak bungsu dari KH Kholid dan HJ Lanratul Farida.
Bukan orang sembarangan, ibunda Gus Iqdam, HJ Lanratul Farida, adalah anak ulama kharismatik KH Zubaidi Abdul Qofur, sedangkan ayah Gus Iqdam, KH Kholid, merupakan kyai di Pondok Mamba'ul Hikam II Desa Karanggayam, Srengat, Blitar.
Oleh karena itulah, sejak kecil Gus Iqdam sudah diajarkan untuk belajar lebih dalam agama Islam dan mengaji.
Pamannya juga merupakan seorang kiai bernama KH Dliyauddin Azzamzami, dan Gus Iqdam belajar mengaji bersama pamannya ini.
Saat masa sekolah, Gus Iqdam menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur.
Di ponpes tersebut, Gus Iqdam diasuh oleh Muhammad Abdurrahman Kautsar atau Gus Kautsar.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dan TribunStyle.com
Berita Entertainment lainnya