Bahkan, saat diajak para pelaku; pria misterius tersebut, untuk ke suatu tempat dengan alasan yang tak jelas, kedua korban tidak menolak.
Tak cuma itu, Korban AT dan PA juga sempat diajak secara berpisah oleh kedua pelaku agar dapat dirampas kendaraan mereka.
Korban AT dibonceng oleh seorang pelaku dengan mengendarai motor yang dimiliki Korban AT sendiri.
Sedangkan, Korban PA dibonceng oleh seorang pelaku lain dengan mengendarai motor sarana aksi dari pelaku itu sendiri.
"Kedua anak itu dipisah. Tiba-tiba PA dipulangkan oleh 2 orang pria, dan satunya (Korban AT) lagi ketemu di daerah Ngemplak Sambikerep sana," ujarnya.
Akibat kejadian tersebut, kedua korban masih mengalami syok. Bahkan, sesaat setelah kembali ke rumah, keduanya masih mengalami linglung sesaat, diduga akibat efek modus gendam yang dilakukan pelaku.
"Iya pulang masih kayak orang bingung anaknya, apalagi pada saat itu temannya yang Korban PA belum ditemukan. Tidak ada (luka fisik akibat aniaya)," ungkapnya.
Mengenai ciri-ciri kedua pelaku. Hanna mengungkapkan, pria misterius tersebut berusia kisaran 40-an tahun. Mereka berpostur agak tambun. Salah satu dari mereka memakai topi.
"2 orang. Kayaknya bapak-bapak. Kata anaknya salah satu orang pakai topi merah," katanya.
Namun, kejadian kriminalitas tersebut sudah dilaporkan ke markas kepolisian setempat. Dan Hanna berharap para pelaku dapat segera ditangkap, agar tidak ada lagi anak-anak yang menjadi sasaran kejahatan modus tersebut.
"Sudah lapor Polsek Tandes," pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Tandes Polrestabes Surabaya Iptu Jumeno Warsito mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan dari korban, kendati secara locus delicti kejadian dugaan perkara tersebut sudah masuk wilayah yurisdiksi Polsek Lakarsantri.
Kini, pihaknya sedang melakukan penyelidikan mulai dari melakukan olah TKP, menghimpun CCTV, termasuk memeriksa para saksi dan korban.
"Kami masih masih melakukan penyelidikan, mohon waktu," ujar Jumeno saat dihubungi TribunJatim.com, pada Rabu (13/8/2025)
Berdasarkan video CCTV yang diterima TribunJatim.com, tampak merekam momen kedua orang korban diajak ke suatu tempat sepi di kawasan Jalan Candi Lontar.
Tampak bahwa Korban AT dibonceng oleh seorang pelaku dengan mengendarai motor yang dimiliki Korban AT sendiri.
Sedangkan, Korban PA dibonceng oleh seorang pelaku lain dengan mengendarai motor sarana aksi dari pelaku itu sendiri.
Ternyata, setibanya di lokasi tersebut, keduanya diajak duduk di pinggir jalan yang sepi, lalu dibuat linglung dan tanpa perlawanan.