Christian meminta Indonesia dibubarkan jika tidak bisa menegakkan keadilan terhadap putranya.
"Dengar baik-baik, Merah Putih bubarkan saja, saya tanggung jawab, Merah Putih bubarkan saja, negara Indonesia bubarkan saja kalau keadilan memang tidak akan terjadi dan nyawa saya taruhan," kata Christian Namo beberapa waktu lalu.
"Saya tentara, tentara Merah Putih, jiwa saya Merah Putih, bukan kaleng-kaleng, Nyawa dibayar nyawa itu masih kecil, saya tunggu keadilan, kalau bisa semua dihukum mati," ujarnya.
Atas ucapannya itu, Serma Christian Namo meminta maaf dengan penuh ketulusan dan rasa hormat.
Ia mengaku bahwa ucapannya kala itu keluar karena hatinya terguncang atas kepergian anaknya sehingga ia sulit mengedalikan emosi.
Serma Christian Namo tercatat aktif sebagai prajurit TNI Angkatan Darat (AD).
Ia bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, NTT.
Sersan Mayor (Serma) adalah pangkat Bintara Tinggi yang berada di atas Sersan Kepala (Serka) dan di bawah Pembantu Letnan Dua (Pelda).
"Saya memohon maaf kepada pimpinan TNI dan jajaran TNI, masyarakat, dan bangsa Indonesia atas ucapan saya yang sempat menimbulkan kegaduhan di media elektronik dan media sosial," kata Serma Christian Namo, dikutip dari akun Instagram Info Komando Official, Kamis (14/8/2025), seperti dikutip TribunJatim.com via TribunJateng.com.
"Perkataan itu lahir pada saat hati saya terguncang hebat di tengah duka mendalam dan emosi yang sulit saya kendalikan akibat peristiwa yang menimpa keluarga saya," sambungnya.
Sebut tak mau cemarkan nama baik TNI
Serma Christian Namo menegaskan bahwa dirinya tidak memiliki niat untuk merendahkan dan mencemarkan nama baik TNI.
"Justru saya berharap kita semua bersatu untuk menjaga keutuhan NKRI," kata dia.
Serma Christian Namo mengaku telah mengikhlaskan kepergian Prada Lucky Namo untuk selama-lamanya.
Ia akan menyerahkan proses kasus meninggalnya anaknya ini kepada hukum.