Namun bagi mahasiswa yang punya hubungan baik dengan pemerintah desa tempat KKN, kata dia, mereka tetap bisa menjalin hubungan dengan perangkat setempat.
"Asalkan desanya sudah kondusif dan aman. Karena penempatan KKN tersebut berhubungan dengan desa tempat mereka tinggal, pasti mereka punya hubungan baik," katanya.
Meskipun demikian, Prof Yuli meminta agar semua pihak di Lumajang bisa merenungi kejadian ini secara baik, terutama pemerintah daerah setempat.
"Serta Kamtibmas yang bertanggung jawab. Sebab kejadian ini sangat serius, bukan hal bisa, termasuk bagi Universitas Jember dan mintra perguruan tinggi KKN kolaboratif," ujarnya.
Prof Yuli menegaskan, penarikan mahasiswa KKN ini untuk menjaga keselamatan jiwa mereka selama melakukan pengabdian terhadap masyarakat.
"Dari pada memikirkan aset mahasiswa, sebab keselamatan jiwa jauh lebih penting," paparnya.
Sementara itu, Bagian Divisi KKN LP2M Universitas Jember, Agustin Wulan Suci mengaku mengetahui kejadian pencurian motor tersebut, dari grup dosen pendamping lapangan KKN kolaboratif di Lumajang.
"Saat kami ke sana, anak-anak dalam kondisi syok dan orang tua sudah ada yang ke sana. Pada saat itu juga sudah ada Asisten III Pemkab Lumajang," tambahnya.
Wulan mengatakan, saat itu, Asisten III Pemkab Jember meminta para mahasiswa untuk tidak pulang, dengan harapan mereka tetap melanjutkan KKN.
"Saat itu perangkat desa, camat dan kepolisian telah melakukan olah TKP," ucap Wulan.
Selama KKN, mahasiswa Universitas Jember berhubungan baik dengan masyarakat
Bagian Divisi KKN LP2M Universitas Jember, Agustin Wulan Suci mengatakan, selama mengabdi di desa kawasan Lumajang, mahasiswa tersebut menjaga hubungan baik dengan masyarakat setempat.
Hal tersebut terlihat, ketika mahasiswa KKN tersebut dilakukan penarikan, banyak warga setempat yang menangis sedih.
"Saat pemulangan, sempat terjadi hujan tangis juga. Artinya kalau (pencurian kendaraan) akibat keteledoran mahasiswa dan kurang berhubungan baik dengan masyarakat, saya kira tidak. Kondusif banget untuk menjalankan program," tuturnya.
Wulan mengatakan, tempat kejadian perkara pencurian kendaraan sepeda motor milik mahasiswa KKN di Desa Alun-alun Kecamatan Ranuyoso, memang sangat rawan.