“Kemudian saldo akhir di rekening Putri per hari ini tinggal Rp 92 ribu,” ungkap Toni RM.
Diduga Cekcok Karena Uang
Toni juga menduga pembunuhan berawal dari cekcok soal uang.
“Tapi kalau saya menduga, motifnya ini sepertinya cekcok karena uang,” ujarnya.
Kecurigaan makin kuat setelah ayah korban sempat meminta Putri mengambil uang pada sore hari, tepat di tanggal transfer.
Saat itu, Putri berbohong dengan alasan mesin agen bank tidak berfungsi.
Malam harinya, sekitar pukul 20.00 WIB, Putri sudah tidak bisa dihubungi. Bahkan telepon dari sang ibu di Hong Kong juga ditolak.
“Pada jam yang sama, ibunya di Hong Kong juga menghubungi Putri tapi ditolak teleponnya, kuat kemungkinan Putri bingung karena uangnya sejak dini hari itu sudah ditransfer ke atas nama Bripda Alvian Maulana Sinaga,” tutur Toni.
Polisi Tetapkan Bripda Alvian Sebagai Tersangka
Polisi sendiri telah memastikan status Bripda Alvian Maulana Sinaga sebagai tersangka. Ia juga resmi dipecat secara tidak hormat dari kepolisian.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan menyatakan, pihaknya sudah menerbitkan daftar pencarian orang (DPO) karena Alvian melarikan diri.
“Karena yang bersangkutan juga kabur setelah melakukan aksinya maka telah diterbitkan juga surat DPO,” ujar Hendra.
Kini, publik menanti langkah aparat untuk segera menangkap Bripda Alvian dan mengungkap tuntas motif di balik pembunuhan sadis Putri Apriyani.
Artikel ini telah tayang di Tribun Jabar