Gelombang Laut Setinggi 4 Meter Hancurkan Puluhan Perahu Nelayan di Situbondo

Penulis: Izi Hartono
Editor: Sudarma Adi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HANCUR - Kondisi perahu nelayan yang hancur setah diterjang angin kencang dan gelombang besar dipinggir pantai Kalbut, Kecamatan Mangaran, Situbondo.

Hal senada juga diungkapkan, Jasmito, nelayan asal Desa Semiring, Kecamatan Mangaran.

Menurutnya, perahu juga rusak dan karam setelah diterjang gelombang besar.

Baca juga: 4 Fakta Sejarah Situbondo, Dulu Bernama Kabupaten Panarukan, Surga Burung di Jawa Timur

"Saya sudah berusaha menyelamarkan perahunya, tapi tidak bisa karena ombaknya terlalu besar. Ombak malam tingginya ada sekitar 4 meter," katanya.

Jasmito mengatakan, dirinya kesulitan untuk mengevakuasi perahu ke tempat yang aman, selain gelombangnya sangat besar dan tali perahu nelayan banyak yang terlepas hingga membentur perahunya.

"Jarak perahu yang ditambatkan itu kan terlalu dekat, sehingga saling berbenturan," ujarnya.

Gelombang itu, kata Jasmito, menyebabkan dua perahu miliknya juga karam dan rusak.

"Yang parah perahu saya bernama Bunga Kembar dan Merdeka," bebernya.

Sementara itu, Kasatpol Airud Polres Situbondo, AKP Gede Sukarmadiyasa mengatakan, berdasarkan hasil pendataan, jumlah perahu yang terdampak angin dan gelombang besar itu ada sebanyak 13 perahu.

"Satu perahu kondisinya rusak parah dan hancur," kata AKP Gede.

Selain merusak belasan perahu nelayan di Kalbut, Mantan Kapolsek Asembagus ini menjelaskan, anggotanya juga mendata perahu yang karam akibat angin kencang dan gelombang di Pasir Putih.

"Untuk totalnya perahu yang terdampak di Pasir Putih itu, ada sekitar 20 perahu," ujarnya.

Dikatakan, sejauh ini pihaknya masih melakukan pendataan terkait kerusakan perahu nelayan akibat angin kencang yang disertai gelombang itu.

Untuk itu, kata Gede, pihaknya menghinbau kepada para nelayan agar selalu waspada dengan kondisi cuaca yang saat ini tidak menentu dan dipastikan bersahabat atau tidak.

"Kebanyakan perahu yang terhempas gelombang ini, posisinya sedang ditambatkan dipinggir dan bukan berlayar," kata AKP Gede.

Perwira asal Bali ini mengatakan, pihaknya akan tetap memberikan bimbingan kepada masyarakat  atau kelompok nelayan itu agar menambatkan perahunya da berdekatan dengan bebatuan.

"Jadi saat gelombang terjadi perahu tidak terbentur batu hingga rusak," pungkasnya. 

Berita Terkini