"Mas Harry kan hipertensi, tidak boleh tidak minum obat, harus rutin," ujar Imelda.
"Mas Harry orang yang susah minum obat, jadi saya kalau ngingetin obat, pakai perang dulu," sambungnya.
Harry membenarkan ucapan istrinya, mengakui bahwa dia memang menganggap remeh serangan stroke pertama dan kedua.
"Itu karena kesalahan saya, saya akuin, saya enggak nyalahin dia," kata Harry.
"Emang saya agak keras, mungkin saya merasa diri saya kuat, mungkin, jadi 'oh nanti akan kembali sembuh seperti (stroke) yang kesatu, kedua," imbuhnya.
Dikutip dari Mayoclinic, masalah tidur memang bisa meningkatkan risiko seseorang terkena stroke.
"Ketika orang mengalami gangguan terkait tidur, seperti sleep apnea, mereka kurang tidur atau kualitas tidurnya buruk," kata Dr. Stephen English, ahli saraf vaskular Mayo Clinic.
Harry Pantja kapan kena stroke?
Harry Pantja terkena stroke pertama pada tahun 2016.
Saat itu Harry mengaku hanya mual, karena itu dia bahkan tak menyadari dirinya sedang terkena stroke, sampai dokter menjelaskan kondisi yang dialami.
Stroke kedua kemudian dialami pada tahun 2017, di mana serangan stroke terjadi saat Harry sedang berada di KRL.
Saat itu Harry hanya merasa lemas di bagian tangan kanan, tapi semua anggota tubuh masih berfungsi normal.
Stroke ketiga dialami Harry pada tahun 2020, di mana setengah bagian tubuhnya tidak bisa berfungsi normal.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com