TRIBUNJATIM.COM - TKW asal Indramayu berinisial L (28) pulang-pulang ke kampung halamannya malah alami depresi.
Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indramayu berinisial L (28) mengalami nasib pilu sepulang dari Singapura.
Kurang lebih 9 tahun, L bekerja sebagai asisten rumah tangga pada seorang majikan di Singapura.
Ternyata 9 tahun bekerja, L mengalami depresi atau gangguan mental karena perlakuan yang tak manusiawi.
Salah satu bentuk tak manusiawi itu diantaranya karena L hanya menerima gaji sebesar Rp 12 juta selama 9 tahun.
Tiap bulan, L diminta majikan untuk menandatangani sebuah surat yang menyatakan dirinya sudah mendapat gaji.
Setelah 9 tahun bekerja sebagai asisten rumah tangga, ia kini mengalami depresi atau gangguan mental.
L hanya menerima gaji sebesar Rp 12 juta, yang baru diberikan oleh majikannya saat memulangkannya ke Indonesia.
Kasus ini terungkap setelah pihak keluarga melaporkan kejadian tersebut kepada Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Indramayu.
Entah apa yang dialami wanita warga Desa Loyang, Kecamatan Cikedung, Indramayu tersebut selama bekerja 9 tahun di Singapura hingga kondisinya seperti itu.
Baca juga: Ida Pulang Lumpuh Setelah Jadi TKW Disiksa Majikan, Keluarga Tak Mampu Biayai Pengobatan
Mirisnya lagi, selama bertahun-tahun bekerja itu L hanya menerima gaji sebesar Rp 12 juta saja.
Upahnya bekerja itu pun baru diberikan pihak majikan saat memulangkan L ke tanah air.
Kondisi tersebut terungkap saat pihak keluarga melapor ke Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI).
“Yang bersangkutan pulang ke tanah air dalam kondisi depresi setelah 9 tahun bekerja di Singapura dan hanya menerima gaji Rp 12 juta,” ujar Ketua DPC SBMI Indramayu, Akhmad Jaenuri kepada Tribuncirebon.com, Rabu (20/8/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.
Laporan awal yang diterima dari pihak keluarga, disampaikan Jaenuri, L awalnya berangkat ke Singapura tahun 2016 lalu.
Kala itu L baru lulus SMA, tapi pihak perusahaan perekrut memanipulasi usianya menjadi lebih tua 5 tahun demi memenuhi syarat penempatan kerja.
“Aslinya yang bersangkutan kelahiran 1997 tapi dituakan jadi 1992,” ujar dia.
Sesampainya di Singapura, L dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga, di sana mengalami keterbatasan untuk berkomunikasi dengan keluarga.
L juga dipaksa setiap bulannya menandatangani kuitansi penerimaan gaji oleh majikannya.
Baca juga: Apa Itu Deepfake dan Cara Mengenalinya, Menkeu Sri Mulyani Jadi Korban Deepfake Video Gaji Guru
Tapi kenyataannya, gaji itu tidak pernah diterima oleh L.
Jaenuri menyampaikan, kondisi L di Singapura baru terungkap pada Maret 2025 lalu.
Kala itu, pihak keluarga meminta upah gaji untuk keperluan adiknya sekolah kepada majikan L.
Tapi pihak majikan hanya memberikan uang 1.000 dolar Singapura atau setara Rp 12 juta.
“Jumlah itu sangat jauh dari jumlah seharusnya,” ujar dia.
Baca juga: Kena Razia Bolos Sekolah, Siswa SMP SMA Ternyata Tak Bisa Baca dan Perkalian 3x4, Bupati Syok
Kondisi menyesakkan lainnya, L juga dikabarkan dibawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh orang kepercayaan majikannya pada Juli 2025 kemarin.
Ia dirawat kurang lebih 1 bulan lamanya tanpa ada penjelasan yang jelas soal kondisinya tersebut.
“Usai perawatan pihak rumah sakit memulangkan L ke Indonesia tanpa memberikan keterangan apapun,” ujar dia.
Pihak keluarga pun baru tahu setelah dihubungi oleh petugas Imigrasi di Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan penjemputan.
“Kondisi L saat itu masih mengalami depresi ringan akibat tekanan fisik dan psikis yang ia alami,” ujar dia.
Karena kondisi tersebut, pihak keluarga melapor ke SBMI Indramayu.
Perlakuan tidak manusiawi lainnya terhadap TKW juga dialami oleh sosok satu ini.
Juhaidarna alias Ida (47), seorang janda dan TKW (Tenaga Kerja Wanita) asal Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi, disiksa majikannya hingga lumpuh.
Pergi ke Malaysia untuk mencari nafkah, Ida pulang ke Indonesia tanpa hasil justru membawa derita.
Majikannya menyiksa Ida selama tiga tahun hingga koma, setelah sadar TKW asal Jambi tersebut hanya bisa terbaring lantaran lumpuh.
Kini keluarganya kebingungan mencari biaya pengobatan.
Kalimat yang terucap setelah Ida sadar dari koma membuat keluarga pilu.
“Ya Allah ya Allah tolong, tolong, takut, takut,” itulah kalimat lirih yang pertama kali diucapkan Ida.
Ida kini hanya bisa terbaring lemah, separuh tubuhnya lumpuh dan sekujur badannya penuh luka dan lebam.
Kondisinya sangat memprihatinkan setelah pulang ke Indonesia pada 1 Juni 2025.
Ida adalah janda dengan dua anak yang memutuskan menjadi TKW sejak 2017, demi mengubah nasib keluarganya.
Ia sempat kembali ke Indonesia pada 2019, lalu kembali bekerja ke Malaysia pada 2023 setelah dijanjikan merawat lansia seperti pekerjaan sebelumnya.
Namun, kenyataan berkata lain.
“Dia sempat ganti majikan, sampailah ketemu majikannya yang baru,” ujar Cindi, adik sepupu Ida, dikutip dari Kompas.com, Minggu (10/8/2025).
Baca juga: TKW Ida Hanya Bisa Berbaring setelah Kepalanya Disetrika Majikan, Siksaan Lain Dikuak Keluarga
Setelah bekerja untuk keluarga kaya di Malaysia, Ida justru mengalami penyiksaan berat secara tidak manusiawi hingga jatuh sakit dan akhirnya koma.
Ia dirawat di Hospital Pulau Penang, Malaysia.
Namun, kondisinya disembunyikan oleh majikan dan pengacara mereka.
“Kami bilang, supaya kami tidak khawatir, tolonglah difoto kondisi kakak kami, atau video call, tetapi tidak pernah dituruti,” kata Cindi.
Merasa ada yang janggal, keluarga berinisiatif mencari dana lewat donasi dan akhirnya Cindi bisa menyusul Ida ke Malaysia.
Baca juga: Istri Koma di Taiwan, Suami TKW Jual Tanah Rp25 Juta Demi Biaya RS, Kini Minta Bantuan Dedi Mulyadi
“Saya sampai tidak kenal, Pak, bahwa yang sejak awal di depan saya itu adalah kakak saya,” ungkapnya, pilu.
Ida ditemukan dalam keadaan koma, berat badannya tinggal setengah dari kondisi sehat.
Dari 68 kilogram menjadi kurang dari 35 kilogram.
Dalam kondisi koma, Cindi membisikkan harapan ke telinga Ida agar kembali pulang ke Indonesia.
Mukjizat pun terjadi.
“Setelah itu dia langsung meneteskan air mata... Kata pertama dia itu, 'Ya Allah ya Allah tolong, tolong takut, takut',” kenang Cindi.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com