Berita Viral

Daftar Bukti-bukti Penting Kasus Arya Daru yang Tak Diperhitungkan Polisi, Ada Amplop Misterius

Penulis: Ignatia
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

FAKTA DIABAIKAN - Daftar fakta yang diabaikan polisi dalam kasus kematian diplomat muda Arya Daru. Keluarga hingga kini masih mencari keadilan atas kematian anggotanya yang dirasa sangat janggal.

"Syg wa siapa," tulis Pita di pukul 21.18 WIB, dan pesannya terkirim.

Masih belum mendapat jawaban, Pita pun mencoba menelepon Arya Daru pada pukul 21.20 WIB namun tidak mendapat jawaban.

Lalu pukul 21.25 WIB, Pita kembali mengirim chat ke Arya Daru.

"Syg?," tulisnya.

Baca juga: Fakta Siswa SMP di Bondowoso Ditusuk Teman, Lokasi TKP di Area Sekolah, Pelaku Diciduk Polisi

Namun chat itu rupanya hanya ceklis satu alias tidak terkirim ke HP Daru.

Lalu pada pukul 21.53, Pita mengirim voice note selama enam detik.

Sementara itu, berdasarkan rekaman CCTV, Arya Daru pada pukul 21.18 WIB terlihat masih menunggu taksi di Grand Indonesia seorang diri.

Sebelumnya ia terekam CCTV berjalan di Grand Indonesia bersama Vara dan Dion.

Namun Arya Daru tampaknya pulang sendirian, sementara Vara dan Dion tidak terlihat bersamanya.

Lalu pada pukul 21.21 WIB, Arya Daru terekam menaiki taksi Blue Bird.

Amplop mencurigakan untuk istri Arya Daru

Sehari setelah kematian Arya Daru, sang istri mendapatkan surat berisikan tiga simbol. 

Fakta ini baru diungkap setelah 40 hari kematian Arya Daru. 

Sang istri, Meta Ayu Puspitantri mengungkapkan ketiga simbol itu diukir di atas stereofoam putih. 

Dan sudah diserahkan keluarga ke polisi untuk jadi barang bukti.

Hanya saja, sejak sang diplomat Kementerian Luar Negeri itu ditemukan tewas pada 8 Juli 2025, makna dari ketiga simbol tersebut beserta siapa yang mengirimnya masih menjadi tanda tanya.

Mengutip Tribunnews.com, ketiga simbol yang diterima keluarga Arya Daru adalah simbol bintang, simbol hati, dan gambar bunga kamboja.

Jika coba ditelaah satu per satu, masing-masing simbol ini memiliki makna berbeda.

Analisa berikut ini hanya sebatas dugaan semata dengan mengutip sejumlah sumber dan bukan berdasarkan hasil keterangan keluarga ataupun polisi.

Baca juga: BUKAN Karena Utang,Susno Duadji Sebut Motif Kematian Kepala Cabang Bank BUMN Mungkin Masalah Pribadi

Baca juga: Pebalap Abu Dhabi, Erik Stark Beberkan Penyebab Dirinya Kecelakaan di F1 Powerboat Danau Toba 2025

Analisa ini juga merupakan penjelasan secara umum, tidak mengait-ngaitkannya dengan kondisi yang terjadi pada Arya Daru ataupun keluarga.

Untuk simbol bintang, banyak sumber atau media mengait-ngaitkannya dengan Tuhan.

Bahkan, pada sila pertama Pancasila, simbol bintang ini digunakan untuk sila pertama yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa.

Lalu, simbol hati identik dengan rasa cinta dan kasih sayang, suatu simbol yang sangat sering digunakan untuk mengungkapkan atau mendeskripsikan perasaan cinta kepada orang lain.

Terakhir, ada bunga kamboja.

Sejumlah agama memiliki pandangan sendiri untuk bunga yang satu ini.

Untuk Indonesia sendiri, bunga satu ini kerap kali dikait-kaitkan dengan kematian.

Terlebih, bunga kamboja sangat mudah dijumpai di tempat-tempat pemakaman.

"Amplop itu dari orang misterius, pria, istrinya (Arya Daru) pun tidak tahu, keluarganya pun tidak tahu orang itu siapa. Hanya mengantarkan amplop itu dan memberikan, dan pergi," kata kuasa hukum keluarga almarhum Arya Daru, Nicholay Aprilindo. 

Amplop tersebut diterima asisten rumah tangga Arya Daru dari pria tidak dikenal saat pengajian mendiang ADP pada 9 Juli 2025 di rumah mereka di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Ada seseorang membawa amplop cokelat, yang berisi simbol-simbol dari gabus putih, yaitu simbol bintang, hati, dan simbol bunga kamboja," kata kuasa hukum keluarga Arya, Nicholay Aprilindo dalam konferensi pers di Kotagede, DIY, Sabtu (23/8/2025). 

Ia menambahkan, amplop cokelat tersebut dikirim oleh seseorang yang tidak dikenal oleh keluarga Arya.

"Itu sudah diserahkan kepada pihak keluarga kepada pihak-pihak yang melakukan penyelidikan. Kami minta diperdalam apa makna dari simbol-simbol itu, pesan apa yang terkandung dalam simbol itu," kata dia.

Sementara itu, Subaryono, ayah Arya meminta bantuan Presiden RI Prabowo Subianto mengungkap misteri kematian anaknya. 

Subaryono mengatakan bahwa dirinya yang sudah berumur 70 tahun merasa lemah, dan peristiwa ini menyangkut anaknya yang berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).

Oleh sebab itu, lanjutnya, ia meminta agar pimpinan tertinggi negara, yaitu Presiden RI Prabowo Subianto, turut mengungkap misteri kematian Arya.

"Kami memohon kepada yang terhormat Presiden Republik Indonesia, yang terhormat Bapak Prabowo Subianto, kami mohon dengan rendah hati dan kami mohon setulus-tulusnya," katanya, Sabtu (23/8/2025).

Laporan tak digubris

Istri Arya Daru mengaku sempat menghubungi Polsek Menteng sebanyak 7 kali pada hari kematian sang suami. 

Namun panggilan itu tidak mendapatkan respons dari Polsek Menteng. 

Istri Arya Daru, Pita sempat menghubungi Polsek Menteng pada Selasa (8/7/2025) sekitar pukul 21.00WIB. 

Pada saat itu, Arya Daru belum ditemukan tewas dengan wajah dilakban kuning. 

Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya telah menyampaikan kesimpulan terkait kematian Arya pada Selasa (29/7/2025) lalu.

Ditreskrimum adalah bagian dari Kepolisian Daerah (Polda) yang bertugas menyelenggarakan penyelidikan, penyidikan, dan pengawasan terhadap tindak pidana umum di wilayah hukumnya.

Disebutkan, tidak ada keterlibatan pihak lain dalam kasus kematian diplomat muda tersebut.

Pada Sabtu (23/8/2025), di Kotagede, DI Yogyakarta, keluarga Arya Daru yang diwakili sang ayah, Subaryono memberikan pernyataan terbuka kepada publik.

Subaryono didampingi oleh Penasihat Hukum Keluarga, Dwi Librianto.

Dalam kesempatan tersebut Dwi menjelaskan timeline kematian Arya Daru berdasarkan keterangan keluarga.

Peristiwa bermula saat istri Arya Daru, Meta Ayu Puspitantri kesulitan menghubungi suaminya pada Senin (7/7/2025) malam.

Saat itu, Pita sapaan akrab Meta Ayu Puspitantri mengirim pesan melalui WhatsApp kepada Arya Daru. Namun, nomor sang suami tidak aktif.

"Pita (Meta Ayu) tidak dapat menghubungi suaminya Daru karena WA-nya tidak aktif dan hanya centang satu," kata Dwi saat jumpa pers di Yogyakarta, Sabtu, dilansir TribunJogja.com.

Dwi menuturkan, biasanya Arya Daru selalu menghubungi istrinya sepulang kerja paling lambat sekitar pukul 19.30 WIB.

Namun, pada malam itu pukul 20.00 WIB, Arya Daru tak kunjung memberi kabar ke istrinya.

Kemudian pada pukul 20.40 WIB Arya Daru sempat mengirim foto keberadaan antrean taksi di Mal Grand Indonesia kepada istrinya.

Setelah itu, ponsel sang diplomat tidak aktif.

Pita lantas menghubungi penjaga kos Arya Daru, Siswanto.

Akan tetapi, yang bersangkutan juga tidak bisa menerima pesan singkat WhatsApp.

Kemudian, pada Selasa (8/7/2025) pukul 00.14 WIB, Pita berinisiatif menelepon Polsek Menteng sebanyak tujuh kali, namun tidak mendapat respons.

"Tujuh kali istrinya menghubungi Polsek Menteng, tetapi tidak ada respons," ungkap Dwi.

Pukul 00.30 WIB, istri Arya Daru kembali menghubungi Siswanto menggunakan nomor seluler biasa untuk meminta penjaga kos mengecek kamar suaminya.

Selanjutnya, pukul 05.00 WIB, Pita kembali menghubungi penjaga kos untuk mengecek kamar diplomat muda itu.

Saat itu, dari keterangan Siswanto, kondisi kamar Arya Daru masih gelap.

"Siswanto menyarankan nanti saja dicek kembali pada saat Daru akan berangkat kerja antara 07.00-07.30 WIB," jelasnya.

Kemudian, pada pukul 06.00 WIB, Siswanto kembali mengecek kamar Arya Daru.

Dia lalu mengirim pesan kepada saksi untuk mengecek kamar sang diplomat karena nomornya tak aktif.

"07.30 WIB Siswanto mengecek kamar Daru, dan diketahui Daru sudah meninggal," katanya.

Dwi menegaskan, Pita tidak sedang mengalami masalah rumah tangga dengan suaminya.

"Tidak ada masalah rumah tangga, juga permasalahan dengan orang lain," katanya.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkini