Setelah dilakukan penelusuran, rupanya peristiwa yang dikabarkan terjadi pada Sabtu (23/8/2025) itu tidak benar adanya.
Aksi pembegalan itu hanya karangan Toni karena takut dimarahi oleh istrinya lantaran kendaraan tersebut digaidakan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolsek Cibungbulang, Kompol M Heri Hermawan.
"Hoaks," ujar Kompol Heri saat dikonfirmasi, Minggu (24/8/2025).
Atas ulahnya, Toni diminta untuk membuat video klarifikasi kejadian sebenarnya karena telah membuat gaduh.
Pun begitu, pihak kepolisian tidak memproses Toni secara hukum meskipun telah menyebarkan kebohongan yang meresahkan masyarakat.
Toni hanya perlu membuat video permintaan maaf secara terbuka sebagai efek jera agar tidak mengulangi perbuatannya.
"Enggak (diproses). Khilaf katanya pusing takut dengan istrinya berbohong," katanya.
Baca juga: Komplotan Begal Sadis Beraksi di Depok, Bacok Tangan Korban yang Hendak Jenguk Orang Tua di Klinik
Pengakuan korban
Pengakuan ini juga dibenarkan oleh Toni dalam video klarifikasinya.
Didampingi petugas, dia meminta maaf karena telah membuat warga di wilayah Desa Galuga resah atas rekayasa pembegalan yang dia buat.
"Saya Toni, memohon maaf kepada pihak TNI Polri dan warga sekecamatan Cibungbulang terutama warga Galuga, bahwa berita pembegalan tersebut adalah hoaks," ungkap Toni di Polsek Cibungbulang, Minggu (24/8/2025).
Diakui Toni, motornya memang sudah raib tetapi bukan karena dibegal.
Melainkan Toni menggadaikan sepeda motor tersebut tanpa sepengetahuan sang istri.
Karena takut membuat istrinya marah, Toni pun dengan sengaja nekat membuat skenario palsu.
"Yang sebenarnya terjadi, motor tersebut saya gadai karena saya takut kepada istri saya. Sekali lagi saya memohon maaf yang sebesar-besarnya," jelas Toni.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com