Poin penting:
- Warga Desa Tempurejo dikejutkan dengan penemuan jenazah di area kebun tebu
- Korban sempat pamit cari rumput pada Minggu siang meski sempat mengeluh sesak napas.
- Polisi tidak menemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Isya Anshori
TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Warga Desa Tempurejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Jawa Timur digegerkan dengan penemuan jenazah seorang pria di area perkebunan tebu PT SGN MKSO Kebun Doho, Senin (25/8/2025) pagi.
Korban diketahui bernama Jiman (55) warga setempat yang sehari-hari bekerja sebagai pencari rumput untuk pakan sapi.
Peristiwa ini bermula ketika pada Minggu (24/8/2025) siang sekitar pukul 13.00 WIB, Jiman berpamitan kepada istrinya, Nartiwin untuk mencari rumput. Sebelum berangkat, ia sempat mengeluh merasa sesak napas dan masuk angin.
Meski begitu, Jiman tetap berangkat bersama dua rekannya, Sutrisno dan Asri, ke lokasi perkebunan tebu di petak HGU 3.
Sekitar pukul 15.00 WIB, Sutrisno dan Asri berpamitan pulang, sementara Jiman masih melanjutkan aktivitas mencari rumput. Namun hingga malam hari, ia tak kunjung pulang ke rumah.
Keluarga bersama warga kemudian melakukan pencarian hingga larut malam, namun keberadaan Jiman belum ditemukan.
Keesokan harinya, Senin sekitar pukul 07.00 WIB, istri korban bersama anaknya, kembali mencari ke lokasi perkebunan. Saat itulah mereka menemukan Jiman sudah tidak bernyawa dengan posisi tengkurap di area kebun tebu.
Baca juga: Bakar Daun Tebu Berujung Petaka, Petani di Madiun Tewas Terjebak Asap di Lahan Sendiri
Penemuan itu segera dilaporkan ke Ketua RT setempat, Aji Setyo Purnomo, yang kemudian meneruskan informasi kepada Polsek Wates. Polisi bersama tim medis Puskesmas Wates serta Unit Inafis Polres Kediri mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Kapolsek Wates, AKP Agus Sudarjanto membenarkan adanya kejadian tersebut. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan.
"Hasil pengecekan tidak ada luka mencurigakan. Diduga korban meninggal karena kondisi kesehatan yang menurun, sesuai keterangan keluarga sebelumnya yang menyebut korban sudah merasa sesak napas," kata AKP Agus, Senin (25/8/2025).
Ia menambahkan, pihak keluarga korban bersama perangkat desa sepakat menerima kejadian ini sebagai musibah. Mereka menolak dilakukan autopsi dan tidak akan menuntut pihak manapun.
"Korban sudah dimakamkan pihak keluarga di TPU Desa Tempurejo," imbuhnya.
"Keluarga menerima kejadian ini sebagai musibah," ungkapnya.
Baca juga: Pria Syok Lihat Makam Leluhurnya Telah Rata Jadi Kebun Tebu, Ziarah Batal Kebingungan Cari Kuburan