Poin Penting:

• SPAM Sumber Dieng 2 di Desa Sukorejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, segera dibangun.
• Anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini berasal dari APBN sebesar Rp 60 miliar. 
• Rencananya, proses pelelangan akan berlangsung pada September 2025.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Sumber Dieng 2 Desa Sukorejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang, Jawa Timur, akan segera dibangun tahun ini.

Krisis air bersih di lima kecamatan di Malang selatan pun akan teratasi.

Kabag Perencanaan Perumda Tirta Kanjuruhan Kabupaten Malang, Hadi Wijaya mengatakan, proyek SPAM Dieng 2 Malang berasal dari Kementerian PU.

Anggaran yang dialokasikan untuk proyek ini berasal dari APBN sebesar Rp 60 miliar. 

Rencananya, proses pelelangan akan berlangsung pada September 2025 minggu kedua.

Selanjutnya diperkirakan pada Oktober awal, pengerjaan SPAM Dieng 2 Malang mulai dilakukan. 

"Berdasarkan time schedule (jadwal waktu) pembangunan SPAM ini membutuhkan waktu 10 bulan. Jika mulai dibangun Oktober 2025 maka akan selesai pada Agustus 2026," kata Hadi saat dikonfirmasi dalam Jelajah Sumber Air, Senin (25/8/2025). 

Hadi menjelaskan, tahap pertama akan dibangun penangkap air (broncaptering), bak penampung, perpompaan, serta jaringan distribusi utama pada titik mata air. 

Setelah pengerjaan selesai, Perumda Tirta Kanjuruhan akan melanjutkan pemasangan jaringan distribusi sekaligus sambungan rumah (SR) ke penerima manfaat. 

Baca juga: Kekeringan Kian Meluas, BPBD Sampang Ajukan Anggaran Rp 150 Juta untuk Dropping Air

"Tahap pertama ini akan dialirkan ke tandon yang ada di Dusun Gampingan serta SMA Taruna di Kecamatan Pagak," tuturnya.

Total debit air Sumber Dieng memiliki kapasitas air sebesar 1.357 liter/detik.

Namun debit air yang akan dimanfaatkan dari Perumda Tirta Kanjuruhan sesuai Surat Izin Pengusahaan Air Tanah (SIPA) sebesar 240 liter/detik. 

"Sumber ini nanti bisa melayani kurang lebih 24 ribu SR di Kecamatan Kepanjen, Pagak, Bantur, Kalipare, serta Donomulyo," bebernya. 

Selain mengurus SIPA, pihaknya juga mengurus seluruh perizinan terkait.

Selain itu telah dilakukan koordinasi dengan pemerintah desa setempat serta masyarakat terkait pembangunan ini. 

"Sehingga bukti perizinan ini untuk mengantisipasi adanya gesekan dengan warga karena tanah ini sudah atas nama Perumda Tirta Kanjuruhan," tukasnya.