Berita VIral

Korban Gempa Keluhkan Dana Bantuan dari BNPB Tak Kunjung Cair, 3 Bulan Tidur di Puing Rumahnya

Penulis: Alga
Editor: Mujib Anwar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TINGGAL DI PUING - Warga korban gempa bumi di Kota Bengkulu berada di puing-puing rumah yang roboh. Mereka terpaksa menunggu rumah yang roboh sejak tiga bulan sembari menanti bantuan dana stimulan yang dijanjikan pemerintah.

TRIBUNJATIM.COM - Sudah tiga bulan berlalu sejak gempa bermagnitudo 6,3 melanda Bengkulu pada 23 Mei 2025 lalu.

Namun, Meiza Zulfatni, bersama suami dan anaknya tinggal di bawah terpal biru yang mulai lusuh sebagai atap.

Di bawahnya tergantung jemuran pakaian.

Baca juga: Pria Ditangkap Polisi Gara-gara Kulit Ayam Goreng, Pecahkan Kaca Jendela

Melansir Kompas.com, gempa merobohkan rumah Meiza.

Hanya dapur yang tersisa, di situlah tempat Meiza dan keluarga tinggal.

"Semua dinding rumah rusak parah, tak mungkin diami," jelasnya saat dijumpai di rumahnya, di RT 49 Perumahan Rafflesia Asri Betungan, Kelurahan Betungan, Kecamatan Selebar, Kota Bengkulu.

"Akhirnya dinding-dinding rumah yang tersisa dirobohkan oleh tim BPBD TNI pada saat evakuasi. Tersisalah dapur," imbuhnya.

Saat malam, ketika angin deras, dingin begitu terasa.

Begitu pula ketika hujan, air akan masuk ke dapur tempat ia berteduh di bawah puing-puing rumah yang tersisa akibat gempa.

"Anak saya sering bercanda saat hujan, titik air hujan dia bilang mirip salju. Itulah hiburan kami membuang duka, rumah sudah habis," katanya.

Sejak empat bulan, kepedihan dirasa Meiza dan keluarga.

Bantuan stimulan pembangunan rumah yang dijanjikan tak kunjung datang.

Meiza dan ratusan korban gempa lainnya dijanjikan akan mendapatkan dana stimulan pembangunan rumah.

Yakni dengan kategori rusak berat akan mendapat Rp60 juta, rusak sedang Rp30 juta, dan rusak ringan Rp15 juta.

"Namun sampai sekarang, sudah empat bulan dana yang dijanjikan tidak ada," keluhnya.

Rumah warga Kota Bengkulu rata total dihantam gempa pada 23 Mei 2025. Korban gempa menanti bantuan stimulan pembangunan rumah yang dijanjikan pemerintah. (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)

Tidak saja Meiza, Mahdalena juga beruntung.

Rumahnya mengalami retak-retak di berbagai sudut, namun masih bisa ditempati.

"Saya dan suami nekat menunggu rumah yang retak-retak. Tak ada pilihan, meskipun kalau malam hujan dan angin deras, dinding rumah kadang berbunyi, kami waspada," ungkap Mahdalena.

Tidur menjadi tidak nyenyak karena waspada bila nanti dinding yang retak seketika roboh.

Korban gempa lainnya, Rian Saputra, harus mengontrak dengan mengeluarkan Rp600.000 per bulan karena rumahnya rata dengan tanah.

"Saya ngontrak per bulan Rp600.000. Katanya pemerintah yang akan ganti uang kontrak, namun, sampai sekarang saya tetap bayar kontrakan sendiri," ujarnya.

Rian semakin berat membayar kontrakan rumah, terlebih secara mendadak mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan tambang.

"Saya tidak ada kerja lagi, PHK. Bingung bayar kontrakan, termasuk untuk menghidupi keluarga," kata dia.

Korban gempa di lokasi tersebut tersebar di empat RT, yakni RT 49, RT 5P, RT 47, dan RT 48.

"Ada banyak warga bernasib seperti kami, tak memiliki rumah," kata Rian.

Para korban gempa mengatakan, setelah gempa 23 Mei 2025, pemerintah turun melakukan survei rumah-rumah yang rusak.

Lalu, korban yang rumahnya rusak dimintai nomor rekening.

"Sampai sekarang uang di rekening dari BNPB sudah masuk, namun kami tidak bisa mengakses uang itu."

"Karena uang itu masih dibekukan pemerintah, alasannya masih ada syarat yang belum terpenuhi," ujar Rian.

Baca juga: Siswa SMP Diminta Iuran Rp700 Ribu untuk Laptop Kenang-kenangan, Kepsek Sebut Sumbangan Sukarela

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu, Wilhopi mengatakan, sampai saat ini terdapat 121 rumah warga yang belum mendapat dana stimulan BNPB karena menunggu hasil verifikasi dari BNPB.

"Berkas sudah kami lengkapi, kami masukkan ke BNPB. Informasinya masih menunggu verifikasi inspektorat BNPB," ujarnya.

Dari 121 rumah rusak akibat gempa, sebanyak 33 rusak berat, 21 rusak sedang, dan 67 rusak ringan.

"Semua rumah yang rusak belum mendapatkan dana stimulan. Itu kewenangan BNPB, bukan kewenangan BPBD Kota Bengkulu. Kami juga terus mendorong percepatan ke BNPB," ungkapnya.

Ia mengharapkan agar dana stimulan tersebut cepat diberikan kepada korban gempa.

"Banyak warga mengira itu kewenangan saya. Bukan, itu kewenangan BNPB. Ada juga yang menuduh saya menahan-nahan dana itu," katanya sambil tertawa.

Ia berharap korban gempa memaklumi posisinya serta tidak menuduh yang bukan-bukan terkait belum didistribusikannya dana stimulan BNPB tersebut.

Empat bulan warga korban gempa di Bengkulu masih menempati puing rumah yang roboh. Sementara janji pembangunan rumah tak kunjung tiba. (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)

Sebelumnya diberitakan, pada 23 Mei 2025, Bengkulu diguncang gempa dengan magnitudo (M) 6,0.

Gempa merusak ratusan rumah milik warga di Kota Bengkulu, Bengkulu Tengah, dan beberapa wilayah lain.

Ratusan rumah rusak akibat gempa yang mengguncang bengkulu Jumat dini hari, 23 Mei 2025, pukul 02.52 WIB.

Berdasarkan data sementara, sebanyak 152 rumah rusak akibat gempa yang terjadi saat warga tengah terlelap.

Warga dilaporkan berhamburan keluar rumah untuk menyelamatkan diri dan memastikan kondisi lingkungan sekitar mereka aman.

BMKG menyebut, pusat gempa berada di koordinat 4,17 Lintang Selatan dan 102,17 Bujur Timur, tepatnya 43 kilometer barat daya Kota Bengkulu, dengan kedalaman 10 kilometer.

Meski guncangannya cukup kuat, BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Guncangan gempa terasa cukup keras di Kota Bengkulu dan sekitarnya, menyebabkan kepanikan warga yang sebagian besar sedang terlelap.

Baca juga: Kejar Pendemo sampai Geruduk Mie Gacoan, Aksi Polisi Bikin Kesal Pengunjung & Pekerja: Caranya Kasar

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan rasa duka cita terhadap bencana gempa bermagnitudo 6,3 yang mengguncang Bengkulu, Jumat (23/5/2025) dini hari.

Helmi menyatakan, Pemerintah Provinsi siap memberikan dukungan untuk pemulihan bencana. 

"Pemerintah Provinsi Bengkulu siap memberikan semua dukungan yang diperlukan untuk upaya pemulihan di beberapa wilayah yang terkena dampak," ujar Helmi.

Ia menyampaikan, apabila ada warga yang terdampak korban gempa bumi, yang rumahnya rusak parah atau hancur untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih aman.

Jika tidak memiliki tempat tinggal sementara, Pemprov Bengkulu menyiapkan fasilitas di mess pemda. 

"Kami mengimbau warga yang rumahnya hancur agar mengungsi sementara ke rumah keluarga terdekat. Jika tidak ada, bisa mengungsi di mess pemda," kata Helmi.

Langkah ini, kata dia, merupakan bentuk nyata kepedulian dan tanggung jawab pemerintah daerah dalam menjamin keselamatan, kenyamanan, dan pemulihan masyarakat yang terdampak bencana.

Sebelumnya, Helmi Hasan juga langsung turun ke lokasi terdampak gempa usai menunaikan salat subuh.

Gempa bumi magnitudo 6,3 mengguncang Bengkulu. Akibat guncangan gempa bumi Bengkulu banyak rumah masyarakat yang mengalami kerusakan. (Tribun Bengkulu)

Berita Terkini