Poin Penting:
- DPD Partai Golkar Jatim menyatakan akan terus mengawal kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil.
- Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Jairi Irawan mengatakan, muncul survei kepuasan terhadap Khofifah-Emil.
- Dia mengatakan, sulit untuk dilakukan pemakzulan, karena banyak warga merasa puas dengan kepemimpinan Khofifah-Emil.
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Rencana aksi demonstrasi Jawa Timur Menggugat yang akan berlangsung pada 3 September 2025, turut mendapat tanggapan dari DPD Partai Golkar Jatim.
Sebagai parpol pengusung Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Khofifah-Emil, Golkar Jatim menyatakan akan terus mengawal kepemimpinan keduanya hingga periode penuh.
Aksi 3 September rencananya membawa sejumlah isu.
Tuntutan yang dibawa antara lain penghapusan tunggakan pajak kendaraan bermotor roda 2 dan 4, pengusutan dugaan korupsi dan tuntutan penghapusan segala bentuk pungli di sekolah SMA/SMK negeri di Jatim.
Aksi ini diinisiasi di antaranya oleh M Sholeh yang dikenal sebagai advokat.
Merespons hal ini, Wakil Ketua DPD Partai Golkar Jatim, Jairi Irawan mengatakan, pihaknya merasa wajib untuk memastikan suksesnya periode Khofifah-Emil sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim.
"Isu yang disiapkan itu sebenarnya sudah dijawab oleh Khofifah-Emil melalui kinerja-kinerja yang baik dan terukur," kata Jairi, Kamis (28/8/2025).
Jairi beralasan, sejumlah survei tentang kepuasan terhadap Khofifah-Emil sudah muncul di beberapa lembaga.
Jairi memang tak menyebut rinci survei dimaksud.
Namun, belum lama ini sempat muncul survei dari lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang merilis hasil kepuasan warga Jawa Timur.
Baca juga: Gubernur Jatim Khofifah Tanggapi Soal Rencana Aksi 3 September : Aku Fokus Kerja
Hasilnya, 80,5 persen responden menyatakan puas terhadap Khofifah-Emil.
Hanya terdapat 19,5 persen responden menyatakan tidak puas.
Survei tersebut digelar pada 7-20 Agustus 2025 dengan melibatkan 1.200 responden di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.