Untungnya, api cepat diketahui warga, sehingga kebakaran besar bisa dihindari.
Menurut Kasat Reskrim Polres Lubuklinggau, AKP M Kurniawan Azwar, kejadian bermula saat Dicky mendatangi rumah ibunya di Jalan Flamboyan I untuk meminta uang sebesar Rp 240 ribu.
Karena sering diperlakukan tidak baik oleh Dicky, Herianah menolak permintaannya.
"Tersangka langsung berkata, 'tingoke lah ma aku bakar rumah kamu' (lihatlah ma, saya bakar rumah kamu)," tutur Kurniawan, menirukan ancaman pelaku.
2. Imbas Kasus Keracunan Massal MBG, Sejumlah Guru Tak Mau Cicipi Makanan Meski sudah Diperintah
Guru menolak untuk mencicipi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) meski sudah mendapat instruksi.
Instruksi itu muncul setelah kasus keracunan massal yang terjadi di beberapa sekolah wilayah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman sampai memberi instruksi kepada guru agar selalu memitigasi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Kualitas MBG dicek sebelum dibagikan ke siswa.
Bahkan, bila perlu guru untuk mencicipi makanan untuk memastikan keamanan mutu MBG.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sleman, Susmiarto saat ditemui pewarta Tribun Jogja, Ahmad Syarifudin.
"Saya minta ini dibuat (SOP) tertulis, sehingga kita mitigasi, kejadian seperti itu," kata Susmiarto, Rabu (20/8/2025).
Pemkab Sleman menilai hal ini penting untuk mencegah terulangnya kasus keracunan massal yang terjadi pada Rabu (13/8/2025).
Hingga Jumat (15/8/2025) pukul 20.00 WIB, tercatat korban keracunan massal mencapai 379 orang dari total 1.880 siswa pada empat sekolah yang berbeda di Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.