Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Program Kredit Program Perumahan Resmi Diluncurkan Pemerintah, BTN Optimis Jadi Penyalur Terbesar 

BTN menargetkan menjadi penyalur terbesar dalam program Kredit Program Perumahan (KPP) yang baru saja diluncurkan pemerintah

Editor: Samsul Arifin
Istimewa/BTN
OPTIMIS - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan menjadi penyalur terbesar dalam program Kredit Program Perumahan (KPP) yang baru saja diluncurkan pemerintah.  

Poin Penting : 

  • BTN targetkan jadi penyalur terbesar KPP, dukung Program 3 Juta Rumah
  • Developer UMKM bisa ajukan kredit hingga Rp20 miliar, masyarakat hingga Rp500 juta

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN menargetkan menjadi penyalur terbesar dalam program Kredit Program Perumahan (KPP) yang baru saja diluncurkan pemerintah. 

Optimisme ini didukung oleh ekosistem pembiayaan perumahan yang telah dibangun BTN dari hulu ke hilir, serta basis data pelaku UMKM di sektor properti.

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan pihaknya telah membangun ekosistem pembiayaan perumahan lengkap dari hulu ke hilir yang memberikan berbagai kemudahan bagi para debitur. 

Kehadiran KPP, lanjutnya, akan menjadi stimulan untuk mempercepat penyaluran pembiayaan sehingga mengakselerasi pemenuhan Program 3 Juta Rumah milik Presiden Prabowo Subianto. 

"Kami sudah mengidentifikasi ada 2.878 developer rumah, 5.442 kontraktor, dan 4.032 toko bangunan yang bisa mengakses KPP di BTN. Bahkan ada juga pedagang rumah. Kami berharap bisa menjadi mayoritas dalam menyalurkan kredit ini," ujar Nixon usai Akad Massal Kredit Usaha Rakyat KUR 800.000 Debitur Penciptaan Lapangan Kerja dan Peluncuran Kredit Program Perumahan di Surabaya, Selasa (21/10/2025).

Baca juga: Buka Akses Pembiayaan Rumah bagi Pekerja, Danantara Apresiasi Inovasi BTN Perluas Inklusi Keuangan

Nixon menjelaskan skema KPP tersebut mirip dengan KUR yang memiliki bunga khusus, penjaminan, dan proses yang mudah. Untuk KPP, ada dua segmen penyaluran yakni untuk sisi supply dan demand perumahan.

Menurut Nixon untuk sisi supply, para developer UMKM bisa mengajukan kredit hingga Rp5 miliar per debitur, bahkan bisa diperpanjang hingga empat kali dengan total plafon Rp20 miliar. 

Lalu di sisi demand, KPP dapat mencapai Rp500 juta bagi para debitur yang ingin membeli, merenovasi rumah, atau membangun ruko hingga kos-kosan. 

Nixon menilai limit yang lebih besar dan proses yang sederhana membuat masyarakat semakin mudah membeli rumah sekaligus menjalankan usaha.

Baca juga: Jadi Sponsor Utama Arema FC Musim 2025/2026, Bale by BTN Buka Opsi Perpanjang Kontrak

“Dengan bunga hanya 6 persen, program ini diharapkan membantu masyarakat memiliki rumah untuk usaha dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Nixon.

Adapun, pada sisa dua bulan tahun ini, Nixon memprediksi BTN akan menyalurkan KPP pada tahap awal sekitar Rp2 triliun. "Tahun depan akan kami speed up karena penyaluran KPP juga tentunya akan meningkatkan permodalan sehingga menambah kecepatan developer membangun rumah."

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto mengatakan Pemerintah mengalokasikan total anggaran senilai Rp130 triliun untuk KPP. Dari alokasi tersebut, Airlangga merinci penyalurannya terbagi menjadi dua yakni sebanyak Rp113 triliun untuk sisi supply dan Rp17 triliun untuk sisi demand. 

"Anggaran tersebut ditargetkan bisa membangun 320 ribu rumah untuk masyarakat dan mendorong Program 3 Juta Rumah," tutur Airlangga.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved