Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Terpopuler

JATIM TERPOPULER: Kades Joget Bareng Biduan di Kantor Camat hingga Siswa SMP Batu Keracunan MBG

Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur terangkum dalam berita terpopuler Jatim, Sabtu 27 September 2025.

KOLASE Istimewa/Tribun Jatim
JATIM TERPOPULER - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur terangkum dalam berita terpopuler Jatim, Sabtu 27 September 2025. Mulai kades joget bareng biduan di kantor camat hingga siswa SMP Batu keracunan MBG. 

TRIBUNJATIM.COM - Kumpulan berita peristiwa yang terjadi di Jawa Timur (Jatim) terangkum dalam berita terpopuler Jatim, Sabtu 27 September 2025.

Berita pertama, belasan siswa di SMP Negeri 1 Kota Batu muntah-muntah usai makan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Selanjutnya berita kepala desa atau kades joget bersama biduan di kantor camat.

Aksi kades joget bersama biduan dangdut itu terjadi di kantor Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis (25/9/2025).

Ada juga berita pedagang tahu di Jember beasiswa kuliah putrinya tetiba dicabut gegara tak ikut mahad.

Berikut selengkapnya berita terpopuler Jatim hari ini, Sabtu (27/9/2025) di TribunJatim.com.

Baca juga: Sosok Dokter Tan Shot Yen Kritik Menu MBG dan Soroti Peran Ahli Gizi: Mereka Ditanya Gak Ngerti

Belasan Siswa SMP Negeri 1 Kota Batu Dilaporkan Muntah usai Santap MBG, 'Masih Enak Bekal Ibu'

Para siswa mengalami muntah-muntah pada Kamis (25/9/2025) kemarin usai menyantap menu dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Jalan Diponegoro Kelurahan Sisir Kecamatan Batu.

Sebelumnya ada sebanyak dua titik sekolah yang penyalurannya dihentikan di Kota Batu yakni di SMP Negeri 1 Batu dan SMA Negeri 1 Batu karena makanan yang didistribusikan ke siswa tak layak dan ada insiden keracunan.

“Iya informasinya kemarin di SMP Negeri 1 Batu ada yang keracunan, kalau tidak salah jumlahnya 11 anak, tapi tidak sampai masuk rumah sakit, hanya muntah-muntah,” ujar Kepala SMA Negeri 1 Batu, Anto Dwi Cahyono, Jumat (26/9/2025).

Saat Tribun Jatim Network, datang ke SMP Negeri 1 Kota Batu, beberapa siswa yang dikonfirmasi mengakui adanya insiden siswa muntah-muntah dan sakit perut.

“Ya kemarin ada yang muntah-muntah dan ada yang sakit perut juga di UKS. Kemarin itu menunya nasi, ayam kecap, sayur pakcoy dan buahnya strawberry. Yang jelas rasanya masih enakan bekal dari ibu,” jelas salah seorang siswa SMP Negeri 1 Kota Batu yang tak ingin disebutkan namanya.

Sedangkan Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kota Batu Tatik Ismiati saat dikonfirmasi ke sekolah menurut pihak humas sekolah SMP Negeri 1 Kota Batu, Tatik sedang tidak berada di tempat dan hanya memberikan jawaban lewat balasan chat Whatsapp.

“Semua sudah clear dan sudah diselesaikan oleh pihak yang terkait,” jawab Tatik Ismiati.

Baca selengkapnya>>>

Sosok Kades Joget Bareng Biduan di Kantor Camat, Bupati Gus Barra: Jangan Menyakiti Hati Masyarakat

Tengah viral di media sosial video kepala desa atau kades joget bersama biduan di kantor camat.

Aksi kades joget bersama biduan dangdut itu terjadi di kantor Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada Kamis (25/9/2025).

Tampak kades itu mengenakan pakaian lengan panjang motif kotak, berjoget dengan penyanyi wanita berbaju merah dengan iringan dangdut koplo.

Video ini pun ramai mendapat komentar dari warganet.

Terkait masalah ini, Bupati Mojokerto, Muhammad Albarraa (Gus Barra) angkat bicara.

Gus Barra berharap para camat tidak membuat kegiatan yang dapat memicu kontroversi di kantor kecamatan.

"Saya mengimbau para camat di kantor masing-masing tidak membuat kegiatan yang kontroversial, dan menyakiti hati masyarakat saat kondisi seperti ini," katanya di pelataran pringgitan Pemkab Mojokerto, Kamis (25/9/2025).

Menurutnya, perangkat desa dan kecamatan sebagai pejabat publik harus menjaga sikap yang tidak sampai memicu keresahan masyarakat.

Paling tidak kades, camat, kepala OPD, sekda termasuk kepala daerah di lingkup Pemkab Mojokerto untuk membuat kegiatan positif.

"Kami berharap pada semua camat untuk membuat kegiatan yang bersifat kemanusiaan, menjaga empati masyarakat. Sebagai pejabat publik kita harus menjaga etika, karena bagaimana pun akan menjadi sorotan masyarakat," pungkas Gus Barra.

Saat dikonfirmasi, Camat Sooko, Masluchman menjelaskan, video yang beredar di media sosial itu merupakan kegiatan PHBN (peringatan hari besar nasional) yang dilaksanakan di kantor Kecamatan Sooko, akhir Agustus 2025 lalu. 

Usai kegiatan ditutup dengan hiburan elekton, yang merupakan sumbangan dan inisiatif dari ketua panitia dari salah satu kepala desa di Kecamatan Sooko.

Baca selengkapnya >>>

Kisah Pilu Pedagang Tahu di Jember Beasiswa Kuliah Putrinya Tetiba Dicabut Gegara Tak Ikut Mahad

Taufik Kardanu, pedagang tahu di Jember Jawa Timur kini bingung mencari biaya kuliah putrinya di kampus negeri.

Hal itu karena beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah putrinya bernama Dwi Dita Anggita Gangga telah  dicabut oleh perguruan tinggi Islam di Jember pada semester 3 tahun ajaran 2025.

Padahal mahasiswi jurusan Manajemen Zakat dan Wakaf angkatan 2024 itu sudah dua kali menerima pencarian beasiswa kuliah itu. Namun di semester tiga, mendadak beasiswa kuliah dicabut oleh pihak kampus tanpa alasan jelas.

"Saya tanya ke anak saya (pencabutan beasiswa) itu karena tidak ikut kegiatan Ma

had di kampus. Jadi sekarang tidak dapat beasiswa lagi," kata Taufik saat ditemui di rumahnya RT 01 RW 01 Dusun Krajan Desa/kecamatan Sukorambi Jember, Jumat (26/9/2025).

Menurutnya, hal tersebut sangat tidak masuk akal, sebab putrinya juga membayar untuk kegiatan Ma'hat di Kampus sebesar Rp 1,5 juta.

"Wong langsung dipotong (dari biaya hidup beasiswa) untuk biaya itu. Begitu masuk semester tiga, dapat pengumuman KIP-nya gugur," ucap Taufik.

Pria umur 46 tahun ini mengaku sempat tidak percaya saat pertama kali mendengar kabar beasiswa putrinya dicabut oleh kampus.

Karena itu merupakan bantuan pemerintah yang melekat.

"Tetapi saat itu, anak saya nangis, mungkin mikir (orang tua) bayar kuliahnya dari mana? sebab selama ini pembayaran UKT mengandalkan beasiswa itu," papar Taufik lagi.

Taufik mengungkapkan pihak kampus tidak pernah bilang bagi penerima beasiswa, kalau tidak ikut ma'hat bantuan pendidikan mereka bakal dicabut.

"Pihak kampus hanya bilang, ada kegiatan ma'hat kayak mondok itu. Tapi bayar sebesar Rp 1,5 juta, ikut tidak ikut kegiatan harus bayar segitu. Tidak ada kata cabut mencabut (beasiswa)," tutur suami Wiwin Indriani ini.

Baca selengkapnya>>>

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved