Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Hadirkan Konsep Unik, Warkop Taman Puring Tulungagung Diharapkan Jadi Jujukan Diskusi Lingkungan

Warkop Taman Puring Tulungagung diharapkan bisa menjadi jujukan untuk diskusi apa saja tentang lingkungan hidup.  

Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/David Yohanes
GELAS KAYU - Harun (55), aktivis lingkungan senior dari Desa Plosokandang, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menunjukkan gelas kayu untuk menyajikan minuman di Warung Kopi Taman Puring miliknya. Mengusung konsep ramah lingkungan, Harun menolak menjual segala jenis produk dalam saset dan air minum dalam kemasan, Sabtu (11/10/2025). 

Alat saji yang digunakan tidak ada yang menggunakan plastik, seperti gelas menggunakan bahan bambu dan kayu.

Harun mengambil produk dari perajin untuk produk berbahan kayu dan bambu. 

“Saya ambil dari perajin untuk membantu UKM kita. Kalau gelas kaca masih ada, karena kan tidak sekali pakai,” ucapnya. 

Ayah 4 anak ini mengaku masih bingung untuk menyajikan menu lauk dari daging ayam.

Untuk memilih ayam kampung harganya mahal, sementara ayam pedaging dinilai kurang sehat. 

Pilihannya menu lauk yang dinilai lebih sehat sekaligus ramah lingkungan, seperti tahu, tempe, ikan laut, serta olahan seperti nasi gegok dan nasi bakar dengan bungkus daun. 

Warkop Taman Puring ini menempati tanah pribadi milik Harun seluas 3.000 m persegi. 

Karena itu bukan sekadar warung kopi, Harun juga menjadikannya salah satu pusat edukasi lingkungan.

Warkop yang ada di tepi permukiman, tidak jauh dari Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung ini juga menjadi tempat diskusi para mahasiswa. 

“Para aktivis lingkungan dan mahasiswa banyak diskusi sampai pagi di sini. Ada yang sampai tidur di sini,” ucap Harun. 

Harun banyak mengisi waktunya dengan edukasi serta advokasi lingkungan di berbagai daerah. 

Memanfaatkan waktu luangnya, ayah 4 anak ini membuat pembibitan pohon untuk penghijauan. 

Ada ratusan pohon berbagai jenis berhasil ia semaikan dan siap ditanam untuk penghijauan. 

“Saya tidak pernah minta dibeli, kalau mau tanam pohon untuk penghijauan, silakan ambil di sini,” tegasnya.

Harun juga sedang mempersiapkan area edukasi untuk jenis pohon di Warkop Taman Puring

Namun konsep ini harus ditunda sejenak, karena Harun mengaku masih terkendala biaya. 

Ia berharap, Warkop Taman Puring ini nantinya bisa jadi jujukan untuk diskusi apa saja tentang lingkungan hidup.  

“Warkop ini baru jalan 5 bulan. Saya berusaha mengembangkannya,” tandas Harun.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved