Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Siswa Tulungagung Diduga Keracunan MBG

Jerit Orang Tua Siswa SMPN 1 Boyolangu Tulungagung Diduga Keracunan: Saya Sudah Larang Makan MBG

Puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, orang tua para siswa tersebut meminta program MBG tidak dilanjutkan 

Penulis: David Yohanes | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/David Yohanes
RUANG PERTEMUAN - Sejumlah siswa SMPN 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur yang mengalami gejala keracunan dirawat di ruang pertemuan Puskesmas Boyolangu karena banyaknya pasien, sementara ruang perawatan tidak mencukupi, Senin (13/10/2025). Data sampai pukul 14.00 WIB ada 61 siswa yang keracunan karena menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Ringkasan Berita:Puluhan siswa SMPN 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) 
 
Orang tua para siswa tersebut meminta program MBG tidak dilanjutkan 
 
MBG di SMPN 1 Boyolangu dimulai di Bulan Mei 2025 selama 5 hari, kemudian diperluas menjadi 6 hai pada Oktober 2025

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes

TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Orang tua para siswa SMPN 1 Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengaku enggan melanjutkan program Makan Bergizi Gratis. 

Data pukul 14.00 WIB, Senin (13/10/2025), korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung mencapai 61 siswa.

Empat di antaranya dirujuk ke RSUD Campurdarat dr Karneni karena kondisinya cukup parah.

Para siswa mengalami gejala mual, muntah dan pusing.

Bambang Nur Suwito, salah satu orang tua siswa, mengaku tidak ada pemberitahuan dari pihak sekolah terkait kejadian keracunan massal ini.

Baca juga: 52 Siswa SMPN 1 Boyolangu  Tulungagung Diduga Keracunan MBG, 4 diantaranya dalam Kondisi Parah

Nur mengaku tahu kejadian ini dari sesama orang tua siswa.

"Saya hanya diminta datang ke Puskesmas Boyolangu, bayangan saya macam-macam. Sampai sini (Puskesmas) ternyata keracunan," ucapnya ayah dari  Bagus Ramadan (14) siswa kelas VIII ini.

Sebelumnya Bagus sempat mendapat perawatan, namun kondisi cepat membaik.

Nur mengaku sebenarnya sudah melarang anaknya makan menu MBG.

Ia khawatir kasus keracunan yang sudah banyak terjadi di berbagai daerah akan terjadi di sekolah anaknya.

“Saya sudah larang, tidak usah dimakan. Tapi namanya anak-anak kan sulit,” ujarnya.

Dengan kejadian ini, Nur berharap MBG dihentikan saja karena faktor keamanan.

Ia yakin, orang tua lainnya juga masih khawatir kasus keracunan akan menimpa anak-anak mereka.

Orang tua lainnya, Asmiati mengaku merasa sedih saat tahu anaknya, Afandi menjadi salah satu siswa yang mengalami keracunan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved