Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes di Situbondo Ambruk

Sebelum Ambruk, Kamar Santriwati di Ponpes Syekh Abdul Qadir Jailani Sempat Retak karena Gempa

Pengasuh Pondok Pesantren Salafiya Safiiyah Syekh Abdul Qodir Jaelani angkat bicara soal penyebab ambruknya atap kamar santriwati

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
TribunJatim/Izi Hartono, Sinca Ari Pangestu, Zaimul Haq
PONPES SITUBONDO AMBRUK - KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, Pengasuh Ponpes Syeh Abdul Qadir Jailani mengungkap penyebab dan kronologi ambruknya atap kamar santriwati pada Rabu (29/10/2025). 

Ringkasan Berita:

TRIBUNJATIM.COM - Pengasuh Pondok Pesantren atau Ponpes Salafiya Safiiyah Syekh Abdul Qodir Jaelani angkat bicara soal penyebab ambruknya atap kamar santriwati pada Rabu (29/10/2025).

Diketahui, akibat peristiwa ini satu santri meninggal dunia dan 11 lainnya mengalami luka-luka.

Kondisi bangunan kamar ponpes yang berada di Desa Belimbing, Kecamatan Besuki, Situbondo, Jawa Timur ini ternyata baru dua tahun dibuat.

"Bangunan itu terbilang baru. Dibangun pada Juli 2023, sekitar 2 tahun 4 bulan lalu. Kami tidak memperkirakan akan roboh," kata KH Muhammad Hasan Nailul Ilmi, pengasuh Ponpes Syekh Abdul Qodir Jailani, Kamis (30/10/2025), dalam video SAKSI KATA TribunJatim.com.

Baca juga: Putri Helimilia Korban Ponpes Ambruk Sutibondo Tak Sempat Pakai Jam Tangan Kado Terakhir dari Ibunya

Namun, beberapa minggu sebelumnya ada gempa di wilayah Besuki, yang menyebabkan retakan di dinding kamar.

Meski demikian, pihak ponpes menganggap hal tersebut aman hingga kemudian pada Rabu dini hari atap kamar itu ambruk.

"Sekitar pukul 11.00 malam, wilayah Besuki diguyur hujan dan angin. Kemudian pukul 12.30 terdengar suara—ada yang roboh, yaitu atap kamar santriwati. Pada saat itu santriwati sedang tidur. Di satu kamar itu ada 19 orang. Kami segera mengevakuasi 19 santriwati tersebut karena atap dan kuda-kuda atap serta kayu-usuknya ambruk di kamar mereka,"

"Beberapa minggu sebelumnya ada gempa di wilayah Besuki. Santri mendengar bunyi “krek” di plafon, dan kami periksa kemudian ternyata ada retakan di dinding-sekat kamar utara. Meski begitu, kami merasa masih aman. Kemudian malam kejadian hujan dan angin kuat, diduga kombinasi gempa sebelumnya yang melemahkan struktur dan kondisi cuaca memicu ambruknya atap," jelasnya.

Lalu, bagaimana nasib para santriwati?

Hasan mengatakan, para santriwati kini diliburkan untuk sementara waktu.

"Santriwati kami yang jumlahnya sekitar 200-an orang, serta santri putra sekitar 96 orang, untuk sementara diliburkan, rencananya satu minggu. Tujuannya untuk memulihkan kondisi psikologis (trauma) mereka dan memberi waktu untuk perbaikan asrama. Untuk kamar yang runtuh (deret satu dengan 94 santri) akan segera diperbaiki. Kami juga mengecek bangunan sebelah barat yang hanya retak agak ringan, secara keseluruhan masih aman untuk sementara," lanjut Hasan.

Selanjutnya, pihak ponpes akan memperbaiki bangunan santri dan berkoordinasi dengan pemerintah setempat.

"Rencananya kita perbaiki karena ini ruang utama tempat tinggal santriwati. Kita tengah bermusyawarah dengan pihak Pemda dan tim PU agar konstruksi dilakukan secara baik. Faktor keamanan dan kecepatan menjadi prioritas karena santri sedang sibuk menyelesaikan program tahfidz dan akhirus sanah," tuturnya.

Kepada para santri, Hasan pun memberi pesan untuk tetap waspada.

Ia juga meminta doa dari masyarakat.

"Kami menghimbau seluruh santri agar lebih waspada terhadap kondisi fisik bangunan dan segera melapor bila ada kerusakan kecil, karena bisa berdampak besar. Untuk masyarakat, kami mohon doa dan dukungannya agar perbaikan berjalan cepat. Kejadian ini menjadi duka kita bersama. Kami juga sangat berterima kasih atas perhatian dari Pemda, BPBD Jatim, partai politik, komunitas, dan masyarakat yang telah memberikan dukungan moril," tutupnya. (Izi Hartono, Sinca Ari Pangestu, Zaimul Haq)

Lihat videonya di sini:

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved