Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Konflik Memanas Yai Mim vs Sahara Disorot FPK Kota Malang, Desak Segera Berdamai: Menahan Diri

Kisruh antar tetangga antara eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim dan Sahara kian menjadi viral

Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/KUKUH KURNIAWAN
LANGKAH MEDIASI - Ketua FPK Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman memberikan tanggapannya terkait kisruh tetangga antara Yai Mim dan Sahara. Pihaknya berharap kedua belah dapat segera mengambil langkah damai dan menyelesaikan persoalan lewat mediasi. 

Poin Penting:

  • Isu: Konflik Yai Mim vs Sahara memanas dan berujung saling lapor di Polresta Malang Kota.
  • Tanggapan FPK: Mendesak mediasi sebagai solusi damai dan permanen.
  • Permintaan Khusus: Kedua pihak diminta mengambil jeda, menahan diri, dan menghentikan unggahan di media sosial yang memperkeruh konflik.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Kisruh antar tetangga antara eks dosen UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin atau akrab disapa Yai Mim dan Nurul Sahara kian menjadi viral.

Kisruh tersebut semakin memanas dan berujung kedua belah pihak saling melapor atas dugaan pencemaran nama baik. Dan saat ini, pelaporan keduanya masih didalami oleh Polresta Malang Kota.

Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Malang, Ahmad Fuad Rahman memberikan tanggapannya terkait kisruh yang tidak ada ujungnya tersebut. Pihaknya mendesak agar kedua pihak segera mengambil langkah damai dan dapat diselesaikan lewat mediasi.

Baca juga: Konflik Yai Mim vs Nurul Sahara Memanas, Pemeriksaan Sahara di Polresta Malang Kota Ditunda

"Kota Malang adalah kota yang menjunjung tinggi toleransi dan kebersamaan. Perluasan konflik pribadi menjadi konsumsi publik terus menerus, makin membuat suasana jadi panas dan tidak sejalan dengan semangat pembauran kebangsaan," jelasnya, Senin (6/10/2025).

Pihaknya mengaku siap mendukung segala upaya mediasi yang bertujuan mengakhiri perselisihan tersebut. Termasuk, meminta agar kedua belah pihak dapat mengambil jeda dan saling menahan diri.

"Kami minta agar kedua belah pihak dapat mengambil jeda sesaat dan saling menahan diri. Hentikan segala bentuk komunikasi publik seperti unggahan atau tindakan di media sosial yang bukannya menjadi penyelesaian, namun justru memperkeruh suasana," bebernya.

Ahmad juga menyampaikan, bahwa kedua belah pihak yaitu Yai Mim dan Sahara dapat mengikuti proses mediasi secara jujur dan terbuka.

"Kami berharap kedua belah pihak dapat mengikuti proses mediasi yang difasilitasi pihak berwenang maupun tokoh masyarakat yang netral. Dengan tujuan untuk mencapai kesepakatan damai yang permanen," terangnya.

Baca juga: Sosok Yai Mim Eks Dosen UIN Malang Diusir dari Rumah Gegara Bos Rental, Siap Perang Lawan Sahara

Di sisi lain, pihaknya juga mengingatkan kembali bahwa hidup rukun bertetangga adalah kewajiban sosial. Setiap masalah harus diselesaikan di meja dialog, bukan di ruang publik yang justru menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

"Kami berharap Yai Mim dan Sahara dapat menunjukkan kedewasaan dan kearifan dalam bersikap. Selesaikan persoalan ini secara internal dan bermartabat, tunjukkan bahwa Kota Malng mampu menyelesaikan permasalahan dengan damai," pungkasnya.

 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved