Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru SMP yang Digerebek Warga Diduga Selingkuh, Ngaku Cuma Antar Makanan: Hanya Bertamu

Diketahui oknum guru BK di Kendal itu berinisial YPK. Sementara oknum guru olahraga itu berinisial HT. Kini keduanya telah diperiksa polisi.

Editor: Torik Aqua
freepik.com
ANTAR MAKANAN - Ilustrasi perselingkuhan. Dua oknum guru SMP digerebek karena diduga berselingkuh, ngaku cuma ngantar makanan. 

TRIBUNJATIM.COM - Oknum guru BK dan olahraga yang diduga terlibat perselingkuhan kini mengungkap alasannya.

Diketahui oknum guru BK di Kendal itu berinisial YPK.

Sementara oknum guru olahraga itu berinisial HT.

Kini keduanya telah diperiksa polisi.

Baca juga: Dua Guru SMP Digerebek, Warga Malah Mencium ada Bau Keringat di Rumah yang Disebut Lama Tak Terpakai

Dugaan perselingkuhan itu menguat setelah warga melakukan penggerebekan di rumah milik guru BK perempuan berinisial YPK di desa Botomulyo kecamatan Cepiring, Sabtu (6/9/2025) lalu. 

"Iya benar, ada kejadian penggerebekan di rumah YPK di Desa Botomulyo yang dilakukan oleh warga.

Warga nekat menggerebek karena melihat ada seorang pria masuk ke dalam rumah YPK," kata Kapolsek Cepiring, AKP Darwan, Selasa (9/9/2025).

AKP Darwan menerangkan, pihaknya langsung memanggil kedua oknum guru yang diduga berselingkuh, serta dua warga yang ikut melakukan penggerebekan.

Hasil pemeriksaan yang dilakukan polisi, HT mengaku tidak berselingkuh maupun melakukan perbuatan tak senonoh dengan YPK. 

Dirinya saat itu berada di rumah YPK untuk mengantar makanan dan sempat bertemu dengan YPK.

Tak berselang lama kemudian, YPK pamitan dan meminjam motor milik HT menjemput anaknya.

"Kalau dari pemeriksaan terhadap HT, dia mengaku tidak berselingkuh dan berbuat mesum dengan YPK di rumah itu.

Dia hanya bertamu dan mengantar makanan,"

"Waktu bertamu memang HT sempat ketemu dengan YPK, tapi YPK langsung pergi jemput anaknya.

YPK pergi pakai motornya HT, YPK pinjam motor." paparnya.

Kapolsek menerangkan, sewaktu penggerebekan berlangsung, posisi HT memang di dalam rumah.

Namun saat penggerebekan, polisi menyebut YPK tidak berada di dalam rumah.

"Mungkin karena warga melihat HT di dalam rumah, warga langsung menggerebek rumah tersebut.

Memang saat digerebek, YPK tidak ada di dalam rumah," imbuhnya.

Kapolsek menambahkan, EHS yang merupakan suami dari YPK telah mendatangi mapolsek Cepiring dan membuat laporan pengaduan.

"Kemarin suaminya sudah laporan ke Polsek Cepiring.

Dia buat laporan pengaduan terkait adanya dugaan perselingkuhan yang dilakukan istrinya dengan oknum guru," tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, dua oknum guru BK berinisial YPK dan guru olahraga berinisial HT di SMPN 4 Cepiring Kendal diduga berselingkuh di rumah.

Kepala SMPN 4 Cepiring Kendal, Sutrisno tidak membantah oknum guru yang digerebek warga itu merupakan pengajar di sekolahnya.

Namun, pihak sekolah belum mengetahui sejauhmana dugaan perselingkuhan itu terjadi.

"Iya, tadi malam sudah kami konfirmasi dan sudah kami panggil dua guru itu.

Tapi untuk BAP kami belum, baru sebatas konfirmasi," pungkasnya. (ags) 

Bau keringat

Dua oknum guru digerebek warga setelah diduga berselingkuh.

Dua oknum guru itu berinisial YPK yang menjabat sebagai guru BK.

Sementara HT adalah laki-laki yang merupakan guru olahraga.

Penggerebekan selingkuh mereka kini menjadi sorotan.

Baca juga: Anggota Polisi dan Polwan Kepergok Diduga Selingkuh di Hotel, Nasib Keduanya Terkuak

Informasi yang dihimpun, keduanya merupakan guru SMP Negeri 4 Cepiring, Kabupaten Kendal.

Dugaan perselingkuhan itu menguat setelah keduanya digerebek warga

Saat dilakukan penggerebekan, keduanya berada di rumah YPK di Desa Botomulyo, Kecamatan Cepiring, Kabupaten Kendal pada Sabtu (6/9/2025).

Suami YPK, EHS saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa yang menimpa istrinya tersebut.

Dia menceritakan, penggerebekan dilakukan warga lantaran YPK sering membawa laki-laki ke rumah. 

Warga yang terlanjur geram, langsung meminta izin kepada EHS untuk melakukan penggerebekan.

"Saya ditelepon warga meminta izin mau gerebek istri karena sudah sering memasukkan lelaki."

"Boleh enggak kalau warga menggerebek, terus saya bilang boleh, monggo," katanya, Senin (8/9/2025).

EHS mengatakan, saat penggerebekan dirinya berada di rumahnya di Yogyakarta.

Selama 3 bulan lamanya, dia sudah tak bisa lagi pulang ke rumahnya di Desa Botomulyo karena kunci rumah telah diganti istri.

"Saya waktu itu lagi di Yogyakarta."

"Tidak bisa pulang ke rumah karena kunci sudah diganti istri saya,"

"Kan saya kerjanya di Temanggung, 2 -3 hari sekali pulang ke rumah."

"Tapi ini pulangnya ke Yogyakarta," sambungnya.

Dia menambahkan, warga yang melakukan penggerebekan sempat mencium bau keringat di kamar istrinya.

"Pas warga masuk ke kamar itu ada bau keringat di spreinya."

"Padahal rumah itu lama tidak ditempati,"

"Itu rumah kami berdua."

"Kalau istri di rumah orangtua di Sidomulyo," terangnya.

Dia menegaskan, hubungan dia dengan istri sebenarnya baik-baik saja. 

Namun istrinya sempat mengajukan gugatan cerai, tapi ditolak pengadilan.

Istrinya mengeklaim jika EHS tak menafkahi dan meninggalkan rumah selama 6 bulan berturut-turut.

"Itu tuduhannya, tapi saya tetap menafkahi."

"Istri ajukan cerai dan pengajuan gugatan di pengadilan pada Mei 2025,"

"Tapi ditolak, katanya mau mengajukan gugatan lagi karena tuduhan tidak terbukti," paparnya.

EHS sebenarnya sempat mengetahui istrinya berselingkuh dengan pria yang sama pada 2023.

Namun hati kecilnya tulus memaafkan dan menyambut kembali istrinya.

Kebaikan yang diberikan EHS malah justru dimanfaatkan istrinya untuk kembali jalan dengan lelaki yang sama.

Istrinya terpergok warga sedang bersama lelaki itu di rumahnya di Desa Botomulyo.

"Pernah ketahuan pada 2023 pergi sama laki-laki."

"Katanya pulang sore, ternyata saya cek malah sampai Semarang,"

"Istri saya juga mengaku pergi dangan laki-laki itu."

"Tapi ternyata ini kok diulang lagi," bebernya. 

EHS mengatakan, dia juga sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke polisi.

"Sudah saya laporkan ke polisi."

"Informasinya siang tadi di Berita Acara Pemeriksaan (BAP)," ujarnya.

Klarifikasi Sekolah

Terpisah, Kepala SMP Negeri 4 Cepiring, Sutrisno tidak membantah oknum guru yang digerebek warga itu merupakan pengajar di sekolahnya.

Namun pihak sekolah belum mengetahui sejauhmana dugaan perselingkuhan itu terjadi.

"Ttadi malam sudah kami konfirmasi dan sudah kami panggil dua guru itu."

"Tapi untuk Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kami belum lakukan, baru sebatas konfirmasi," sambungnya.

Sutrisno menerangkan, keberadaan oknum guru olahraga berinisial HT di rumah oknum guru BK itu lantaran sedang mengirim makanan dalam rangka tasyakuran.

Saat itu, HT hanya mengantarkan makanan dan masuk ke ruang tamu.

Sutrisno menyebut, keduanya juga hanya berbincang-bincang ringan saat berada di ruang tamu.

"Pengakuannya tidak melakukan apa-apa."

"Terus ada beberapa warga, pengakuannya 4-5 orang."

"Dari warga mengetuk pintu, tapi yang punya rumah tidak buka pintu."

"Kejadian penggerebekan itu siang hari selepas jam kerja, pada Sabtu,"

"Katanya si guru perempuan itu trauma dan takut kalau itu suaminya yang datang."

"Karena yang dari perempuan itu sedang proses cerai, takut trauma apa gitu,"

Sutrisno menuturkan, dia tak menemukan gelagat mencurigakan saat keduanya berada di sekolah.

Dia juga mengetahui jika guru olahraga tersebut juga memiliki istri sah.

"Kalau di sekolah wajar saja sebagaimana kedekatan dengan guru yang lain, tidak ada yang istimewa, tidak ada perlakuan khusus," tandasnya. (*)

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved