Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Purbaya Digeruduk 18 Gubernur di Kantornya, Anggaran TKD Dipangkas Diprotes, Menkeu: itu Normal

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa digeruduk 18 gubernur dari berbagai provinsi di kantornya.

Tribunnews/Igman Ibrahim
MENTERI KEUANGAN - Suasana di halaman Istana Negara, Jakarta, Rabu (8/10/2025). Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meladeni permintaan foto bersama para tamu usai pelantikan pejabat negara. Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pihaknya tetap akan melanjutkan kebijakan pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) meski menuai protes dari sejumlah gubernur. 

TRIBUNJATIM.COM - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa digeruduk 18 gubernur dari berbagai provinsi.

Purbaya didatangi para gubernur di kantornya, Jakarta, Selasa (7/10/2025).

Pemicu sejumlah gubernur mendatangi Menkeu Purbaya sebagai bentuk protes atas kebijakan pemotongan anggaran Transfer ke Daerah (TKD).

Pemerintah telah menambah alokasi anggaran TKD dalam APBN 2026 sebesar Rp 43 triliun dari Rp 649,99 triliun menjadi Rp 693 triliun.

Namun, walau sudah ditambah, anggaran TKD 2026 tetap lebih kecil dibandingkan alokasi pada APBN 2025 sebesar Rp 919,87 triliun. 

Para kepala daerah menilai, kebijakan ini membebani daerah, terutama dalam pembiayaan pegawai dan pembangunan infrastruktur.

Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution dan Gubernur Aceh Muzakir Manaf turut menghadiri audiensi tersebut.

Baca juga: 26 Pegawai Pajak Dipecat usai DJP Bersih-bersih, Menkeu Purbaya: Tidak Bisa Diampuni Lagi

Alasan gubernur sepakat tolak pemotongan TKD

Salah satu juru bicara dalam pertemuan tersebut adalah Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda.

Sherly menyampakan seluruh pemerintah daerah sepakat menolak pemotongan anggaran yang dinilai terlalu besar dan berdampak pada program pembangunan.

“Semuanya tidak setuju karena kemudian kan ada beban PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) yang cukup besar, ada janji untuk pembangunan jalan dan jembatan yang cukup besar," terang Sherly, dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/10/2025).

Menurut dia, pemotongan dana hampir 20-30 persen di setiap daerah, termasuk di Jawa Tengah yang hampir mencapai 60-70 persen, dinilai berat oleh para kepala daerah.

Ia melanjutkan, banyak daerah yang kesulitan menyeimbangkan belanja pegawai dengan pembangunan infrastruktur akibat kebijakan ini.

“Kalau transfernya dikurangi, mau tak mau daerah akan memotong program lain. Padahal masyarakat menunggu janji-janji pembangunan yang sudah kami tetapkan,” kata dia.

Senada, Gubernur Aceh Muzakir Manaf juga menilai bahwa pemotongan TKD juga berpotensi menghambat pemerataan pembangunan di daerah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved