Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Honda DBL with Kopi Good Day 2025 2026

Reuni Panas di DBL Surabaya 2025, Ateng Sugijanto Hadapi Strategi Anak Didiknya Sendiri

Ada pertemuan unik antara dua sosok di pinggir lapangan: Ateng Sugijanto, pelatih Gloria 1, dan Ananta Yogiyanto, pelatih Vita School. 

Editor: Dwi Prastika
Istimewa
PELATIH - Ateng Sugijanto, pelatih tim basket Gloria 1, dan Ananta Yogiyanto, pelatih basket Vita School saat bertemu di laga Round 2 Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North (DBL Surabaya), Rabu, 8 Oktober 2025.  

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim basket putra SMA Gloria 1 Surabaya tampil gemilang pada laga Round 2 Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North (DBL Surabaya), Rabu, 8 Oktober 2025.

Gloria 1 berhasil meraih kemenangan telak atas SMA Vita School Surabaya dengan skor akhir 57–22.

Namun, pertandingan kali ini terasa istimewa.

Bukan hanya soal kemenangan, tetapi juga karena adanya pertemuan unik antara dua sosok di pinggir lapangan: Ateng Sugijanto, pelatih Gloria 1, dan Ananta Yogiyanto, pelatih Vita School. 

Dulu, keduanya adalah guru dan murid, namun kini mereka berdiri sejajar sebagai pelatih kepala di ajang yang sama.

Ateng mengungkapkan, ini bukan kali pertamanya menghadapi mantan anak didiknya.

Ia dan Ananta pernah menjadi bagian dari tim IPH East Surabaya serta berpartisipasi di Junior DBL 2018. 

“Banyak murid saya yang sekarang sudah jadi pelatih. Saya bangga bisa bertemu mereka lagi di level ini. Ananta dulu memang sangat berprestasi,” ujar Ateng.

Sementara itu, Ananta mengaku duel kali ini menjadi pengalaman yang penuh makna sekaligus menantang.

Ia sadar Gloria 1 bukan lawan sembarangan, karena tim tersebut merupakan finalis DBL Surabaya 2024 sekaligus runner-up DBL East Java Championship 2024. 

“Saya sudah tahu karakter Coach Ateng. Beliau pelatih yang detail dan sangat memperhatikan disiplin. Jadi saya harus menyiapkan strategi yang matang,” ungkapnya.

Meski timnya kalah, Ananta tetap puas dengan performa anak didiknya.

“Strategi kami sebenarnya berjalan baik, tapi rotasi pemain terbatas karena ada yang cedera,” jelasnya.

Coach Ateng dikenal sebagai sosok legendaris di dunia basket Jawa Timur.

Pada era 1970-an, ia merupakan pemain profesional sebelum beralih menjadi pelatih. 

Baca juga: Air Mata Bahagia Warnai Debut Sensasional SMAN 1 Glagah Banyuwangi di Final DBL Jember 2025

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved