Viral Bola
Emerson Adu Nasib dengan Cristiano Ronaldo saat Main di AC Milan, Rindu Spanyol Tapi Bukan Italia
Emerson Royal, Mantan pemain AC Milan itu menyebut jika ada perasaan aneh saat pertama kali menginjakkan kaki di Italia.
Ringkasan Berita:
- Emerson Royal ungkap tak nyaman bermain di Italia dan merasa diperlakukan tak adil.
- Pengalaman buruknya terjadi selama membela AC Milan di Serie A.
- Kritik media, tekanan publik, dan cedera betis membuatnya memilih hengkang.
TRIBUNJATIM.COM - Bek sayap asal Brasil, Emerson Royal mengaku tak nyaman dengan lingkungan sepak bola Italia.
Mantan pemain AC Milan itu menyebut jika ada perasaan aneh saat pertama kali menginjakkan kaki di Italia.
Ia juga membandingkan alias adu nasib dengan nasib Cristiano Ronaldo saat berseragam Juventus.
Masa sulit Emerson Royal itu dirasakan pada tahun 2024 lalu.
Baca juga: Isi Obrolan Cristiano Ronaldo dengan Presiden AS Donald Trump, CR7 Ikut Rombongan Putra Raja Arab
Pemain yang kini membela Flamengo itu tak segan mengungkapkan ketidaknyamanannya terhadap lingkungan sepak bola Italia.
Emerson bahkan menegaskan bahwa dirinya sama sekali tidak merindukan atmosfer Serie A setelah memutuskan hengkang.
Keputusan untuk meninggalkan San Siro diambil setelah ia merasa diperlakukan tidak adil oleh publik dan media setempat.
Padahal, ia sempat tampil dalam 26 pertandingan bersama Rossoneri sebelum dihantam cedera betis serius pada 2025.
Kini, Emerson merasa jauh lebih bahagia setelah kembali ke kampung halamannya di Brasil.
Ia merasa keputusan untuk angkat kaki dari Milan adalah langkah terbaik demi menyelamatkan mentalitas dan kariernya.
Emerson menyoroti betapa besarnya pengaruh media di Italia yang membuatnya merasa terpojok sejak awal kedatangan.
Mantan pemain Barcelona ini merasa setiap gerak-geriknya selalu diawasi dan dikomentari secara negatif.
Kritik yang datang bertubi-tubi membuatnya merasa harus bekerja dua kali lipat lebih keras dibanding pemain lain.
Ironisnya, ia merasa sorotan negatif yang diterimanya bahkan melebihi megabintang sekelas Cristiano Ronaldo.
"Sejak awal, setiap kali saya mengatakan atau melakukan sesuatu, orang-orang membicarakan saya lebih banyak daripada mereka membicarakan Cristiano Ronaldo, tetapi dengan cara yang negatif," ungkap Emerson Royalkepada Gazzetta.
"Saya merasa seperti harus memberi dua kali lipat untuk diterima dan tetap saja tidak diterima," lanjutnya.
"Masalahnya berbeda, pers memiliki pengaruh yang sangat besar di Italia, dan saya sama sekali tidak mengetahuinya. Apa yang dikatakan di luar sangat kuat dan memengaruhi banyak hal sejak awal," jelas Emerson.
Situasi semakin pelik ketika Emerson mengalami cedera betis yang memaksanya menepi selama beberapa bulan.
Absennya dari lapangan hijau membuat perasaannya terhadap klub dan lingkungan semakin memburuk.
Ia mencoba menerapkan mentalitas baja seperti saat membela Tottenham Hotspur, namun gagal.
Hubungannya dengan lingkungan sekitar yang sudah retak membuatnya sadar bahwa bertahan di Milan bukan opsi bijak.
"Semuanya dimulai dari saya dan permintaan pribadi saya. Saya berbicara dengan keluarga dan agen saya, dan gagasan untuk pergi menjadi prioritas. Saya tidak bisa terus dengan perasaan itu pada diri saya," beber bek berusia 26 tahun tersebut.
"Awalnya, saya pikir saya bisa melakukan hal yang sama di Milan (seperti di Tottenham-red), bertahan untuk benar-benar meningkatkan siapa diri saya. Tetapi setelah cedera dan beberapa bulan absen, perasaan itu semakin kuat," tambahnya.
Meski mengakui keindahan negara Italia dan status besar AC Milan, Emerson menegaskan tidak ada rasa rindu di hatinya.
Ia justru lebih merindukan pengalaman bermain di Spanyol dan Inggris.
Pernyataan ini menjadi konfirmasi betapa dalamnya luka batin yang ia rasakan selama satu musim di Serie A. Baginya, tidak ada alasan sentimental untuk melihat ke belakang.
"Jujur tidak. Italia adalah negara yang indah, Milan adalah klub top, tetapi saya tidak akan pernah merasa nostalgia karena tidak ada alasan bagi saya untuk itu," tegasnya.
"Saya merindukan Spanyol, di mana saya sangat bahagia di Betis, dan juga Inggris, tetapi bukan Italia," pungkas Emerson tanpa ragu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
| Daftar Negara Lolos Babak Playoff Antarkonfederasi Piala Dunia 2026, ini Format dan Jadwal Laga |
|
|---|
| Ranking Timnas Indonesia saat Tak Ikut Jeda FIFA Matchday November 2025, Calon Pelatih Masih Dicari |
|
|---|
| Beda dari Bayangan, Kisah Ronaldinho Sempat Takut saat Dipenjara, Dikira akan Dipukuli |
|
|---|
| Alasan PSSI Masih Bungkam soal Sosok Calon Pelatih Timnas Indonesia: Kami Butuh |
|
|---|
| Lionel Messi Jadi Alat Capres Barcelona Menarik Simpati, Janji Hubungi La Pulga Kembali ke Camp Nou |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Brasil-Emerson-dan-Argentina-Julian-Alvarez.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.