Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pakai Batik Eks Lokalisasi Dolly, Wali Kota Risma : Harga Batik Ini Rp 10 Juta

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri musyawarah PII Pengurus Cabang Surabaya menggunakan setelan kebaya buatan eks lokalisasi Dolly.

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM/NDARU WIJAYANTO
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menjadi pembicara di acara Persatuan Insinyur Indonesia (PII) yang diselenggarakan pada gedung Siola, Surabaya. Rabu (22/2/2017) 

Laporan wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra Sakti

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menghadiri musyawarah Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Pengurus Cabang Surabaya menggunakan setelan kebaya buatan eks lokalisasi Dolly.

"Saya bangga lo orang Surabaya apalagi orang Dolly sekarang bisa buat batik yang tidak kalah dengan orang Jogja dan orang Solo," ucap Risma disela-sela musyawarah PII di Gedung Siola Jalan Tunjungan, Surabaya. Rabu (22/2/2017).

Risma mengatakan kebaya tersebut sudah dipasarkan secara luas.

"Batik di Dolly itu tidak hanya dijual di Surabaya saja, tapi di Ekspor juga," ujar Risma.

Ternyata untuk mendapatkan batik tersebut Risma harus membeli dengan harga Rp 10juta.

"Harga batik ini 10 juta, karena di tokonya tidak cepat laku, ya akhirnya saya beli," katanya diiringi tawa.

Menurutnya kebaya tersebut juga mempunyai keunggulan dibandingkan dengan kebaya yang lain,

"Keunggulan batik ini penggarapannya teliti, jadi yang mahal itu detailnya, pengerjaannya lama bisa sampai dua bulan," ucap Risma.

Risma mengatakan sering menggunakan batik buatan Dolly ke acara-acara yang dihadirinya,

"Batik saya dari Dolly itu banyak, tidak hanya ini, jadi saya sering kemana-mana memakai batik buatan Dolly," ucapnya.

Batik yang dibeli Risma dari Dolly punya harga yang bermacam-macam,

"Memang ini yang paling mahal, kalau batik lain yang saya beli dari Dolly harganya sekitar Rp 350.000," kata Risma.

Ia juga mempunyai harapan besar untuk pengrajin batik di Dolly.

"Semoga pengrajin batik di Dolly terus meningkatkan kemampuannya, tidak cepat menyerah, dan tidak cepat puas," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved