Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Waspada, Ini 8 Ciri Korban Pedofilia, Nomor 5 Tak Disadari Banyak Orangtua

Pada anak-anak yang masih kecil, ketertarikan pada api diwujudkan dengan gambar-gambar api, atau gambar-gambar yang menggunakan banyak warna merah.

Editor: Aji Bramastra
The Coverage
Ilustrasi. 

TRIBUNJATIM.COM - Terungkapnya grup Facebook "Official Candy's Groups" menyajikan fakta-fakta mengerikan terkait kejahatan pedofilia.

Polisi kini berusaha mengidentifikasi anak-anak yang ada dalam konten-konten pornografi di grup tersebut.

Diduga, ada ribuan anak yang menjadi korban.

Dalam grup privat tersebut, ada peraturan bahwa member yang tergabung tidak boleh pasif. Member diwajibkan mengirimkan foto atau video tindak pencabulannya terhadap anak.

Konten yang dikirim harus selalu baru, tidak boleh dari anak yang sama.

Pekan lalu, grup itu beranggotakan 7.479 orang.

Meski demikian, terbongkarnya jaringan pedofil di Facebook “Official Candy’s Group” tidak menjamin bahwa bahaya pedofilia di Indonesia berakhir.

Ingat, ada lebih dari 7.000 anggota di grup itu, sementara baru empat tersangka yang tertangkap polisi.

Artinya, pelaku pedofilia masih bergentayangan di mana-mana.

Oleh sebab itu, para orangtua harus tetap waspada dan selalu menjaga anak-anaknya agar terhindar dari jala penebar virus pedofilia.

Yang menjadi persoalan adalah bagaimana mencirikan jika si anak pernah menjadi korban pedofilia?

Direktur Pelaksana J.E. and Z.B. Butler Child Advocacy Center di The Children's Hospital at Montefiore Medical Center, New York, Karel R Amaranth, menyebut ciri-ciri berikut :

1. Terjadi perubahan perilaku seksual

Semakin hal ini terlihat pada anak-anak, semakin tinggi kemungkinan hal itu berkaitan dengan penganiayaan seksual.

“Salah satunya keinginan mendadak untuk menyentuh tubuh mereka, menyentuh tubuh anak-anak lain atau bahkan orang dewasa, ingin orangtuanya menyentuh mereka,” ungkap Karel R. Amaranth, Hal ini sering kali dilakukan sebagai dorongan untuk menormalisasikan perilaku yang mereka alami dengan si penganiaya. Kadang-kadang hal ini juga merupakan tanda ketika anak dipertontonkan pada pornografi.

Sumber: Intisari
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved