Wisatawan Asing Berebut Sambangi Kampung Bekas Lokalisasi Dolly, Sensasi Inilah yang Mereka Cari
Kunjungan tamu mancanegara ini sudah berkali-kali. Bulan Februari lalu, puluhan warga Korea dan Malaysia juga mengunjungi bekas Lokalisasi Dolly ini.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Mujib Anwar
lihat foto
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Lebih dari 20 warga negara asing asal Brunei Darussalam mengunjungi "Rumah Batik" di bekas kawasan Lokalisasi Dolly yang berada di kawasan Putat jaya, Surabaya, Jumat (24/3/2017) lalu.
Mereka didampingi oleh petugas dari Pemerintah Kota Surabaya.
Kunjungan dari mancanegara ini sudah berkali-kali.
Bulan Februari lalu, puluhan warga Korea Selatan dan Malaysia juga mengunjungi lokasi ini.
"Jika ada delegasi asing yang sedang studi banding di Surabaya, atau mahasiswa luar negeri yang sedang belajar di Surabaya, biasanya mampir dan berkunjung kesini," ujar Mulyadi Gunawan, Pembina di Rumah Batik, Senin (27/3/2017).
Pada tiap kunjungan tersebut, para wisatatan asing tidak hanya melihat batik hasil karya warga setempat dan mantan pekerja seks komersial (PSK).
Mereka juga bisa berlatih membatik mulai dari membuat pola hingga pewarnaan.
"Semua bisa dilakukan disini," jelasnya.
Namun, yang paling membuat dirinya senang, kata Mulyadi Gunawan, adalah jika orang bule yang datang ke tempatnya lalu memborong produk batik buatan warga.
"Jadi, sekalian bisa jadi tempat pemasaran," lanjutnya.
Selain itu, tak jarang tamu yang datang khusus ke Putat Jaya tujuannya, untuk melihat dari dekat perubahan sosial yang terjadi pasca ditutupnya lokalisasi Dolly, yang sebelumnya menjadi tempat prostitusi dan bisnis esek-esek terbesar di Asia Tenggara.
"Tapi dengan adanya bisnis Batik ini, citra Putat akan kini alhamdulillah semakin positif," tegas Mulyadi Gunawan. (Surya/Bobby Koloway)
