Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ngeri, Ular Piton Pemangsa Akbar Ini Ditombak Sepuluh Kali Tapi Nggak Mati-Mati

Ular piton pemangsa Akbar ini benar-benar ganas, sudah ditombak 10 kali tak mati-mati.

Kolase Foto/Tribun Timur
Korban ular piton di Mamuju Tengah. 

TRIBUNJATIM.COM, MAMUJU - Warga Dusun Pangerang, Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar menceritakan betapa ganasnya ular piton yang memangsa Akbar (25).

Abidin salah satu di antara puluhan warga yang terlibat melumpuhkan pemangsa Akbar, Senin (27/3/2017) malam mengungkapkan, tak mudah baginya untuk menghabisi sang ular. 

“Karena (ular piton itu) kayak hitam kecoklatan, tidak seperti piton yang sebelumnya ditemukan. Ganas memang ini ular," tutur Abidin.

Bahkan, kata Abidin, saat diserang berkali-kali ular itu malah melawan. Padahal perut ular tersebut membuncit.

"Lebih sepuluh kali kami tombak, belum mati," ujarnya. 

Warga harus berpuluh-puluh kali menyerang bagian kepala ular dengan senjata tajam baru bisa dilumpuhkan.

Rawa kebun sawit Akbar, lokasi ditemukannya ular piton 7 meter (TribunTimur/Nurhadi)
Rawa kebun sawit Akbar, lokasi ditemukannya ular piton 7 meter (TribunTimur/Nurhadi) (Tribun Timur)

Abidin menceritakan pula, warga daerah Desa Salubiro, terutama pekebunan kelapa sawit, kerap dililit ular piton.

“Tapi tidak sampai ada yang ditelan.”

Abdul Rahim mengatakan, kemungkinan ular pemangsa Akbar marasa terganggu.

“Karena ekor ular tersebut sudah hilang (terpotong), diperkirakan sekitar 20 sentimer,” kata Abdul Rahim kepada TribunSulbar.com

Masih Ada 5 'Teman' Pemangsa Akbar

Menurut Adhan Andi Sirajuddin, ada tujuh ular piton raksasa di perkebunan sawit Salubiro yang warga ketahui.

“Ada tujuh ekor ular piton besar yang menyebar, dan baru dua yang berhasil dibunuh, termasuk yang menelan Akbar," katanya.

Artinya, jika jumlah demikian pasti, tersisa lima piton raksasa yang bersarang di Salubiro.

"Di sini memang banyak, pernah juga sebelumnya kita bunuh, saat melakukan pembukaan lahan sawit,” kata Adhan.

Menurut Adhan, pada tahun 1983, petani sawit Salubiro menemukan piton raksasa yang sudah tidak bisa bergerak, masih hidup.

"Saat itu masih kebun coklat, belum ada sawit, ditemukan ular piton, saking besarnya, tidak bisa goyang dan sudah dikelilingi rumput,"cerita Adhan.

Dua petani sawit ketika itu, Ambo Anang dan Ba'du Aman, yang menemukan.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved