Lima Orang Hilang Saat Bencana Tanah Longsor Nganjuk, Ini Identitasnya
Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan lima orang hilang saat bencana tanah longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Nganjuk.
Penulis: Edwin Fajerial | Editor: Edwin Fajerial
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengatakan lima orang hilang saat bencana tanah longsor di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, pada Minggu (9/4/2017).
"Kami mendapat kepastian setelah BPBD Jatim lakukan koordinasi bahwa ada lima yang belum ketemu," kata Saifullah kepada TribunJatim.com, pada Senin (10/4/2017) pagi.
Kelima orang yang hilang itu adalah Paidi (55) warga Dusun Njati, Desa Blongko. Selain itu empat orang lainnya berasal dari Dusu Sumber Bendo yaitu Kodri (15), Doni (23), Dwi (17), dan Bayu (14).
Satu korban bernama Paidi kemungkinan saat ini tertimbun tanah longssor.
"Ada saksi yaitu istri Paidi sendiri yang melihatnya dan berkata jika kemungkinan Paidi tertimbun," kata Gus Ipul sapaan akrab Saifullah.
Sedangkan untuk empat korban lainnya rata-rata berusia remaja yang kemungkinan sedang melakukan kegiatan di Dusun Dlopo.
Untuk mencari kelima korban, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam hal ini BPBD Jawa Timur dan Pemkab Nganjuk mendatangkan eskavator.
"Masih perjalanan dan akan langsung lakukan evakuasi," katanya.
Saat ini sebanyak 70 kepala keluarga diungsikan akibat longsor dan mencegah banjir bandang memakan korban. Ini karena di dekat lokasi longsor terdapat aliran sungai.
Selain itu, juga telah didirikan dapur umum serta tenda darurat untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, termasuk bantuan medis dari Dinas Kesehatan Nganjuk.