Ternyata Ini Identitas Jasad Korban Banjir di Madiun
Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan tubuh telanjang dan luka di bagian wajah serta beberapa bagian tubuh.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Januar
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Seorang santri MTS Bani Alimursad Dusun Banaran Desa Kerik Kecamatan Takeran Kabupaten Magetan, yang hanyut terseret banjir di Wana Wisata Grape ditemukan Rabu (12/4/2017) pagi sekitar pukul 09.30 WIB.
Korban ditemukan dalam kondisi tak bernyawa dengan tubuh telanjang dan luka di bagian wajah serta beberapa bagian tubuh.
Korban ditemukan sekitar tiga hingga lima kilometer dari lokasi awal hanyut, tepatnya di bawah posko pencarian di Desa Nglumer, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.
Berdasarkan hasil identifikasi, Tim Identifikasi Polres Madiun, diketahui identitas jasad korban adalah Ramadhani Imam Saputra (14).
"Hasil identifikasi berdasarkan pencocokan sidik jari dengan ijazah, Ramadhani," kata Kapolsek Wungu, AKP Nuryadi saat dikonfirmasi.
Baca: Aktivis Peduli Lingkungan Bakal Kembali Gelar Aksi Kamis 13 April, Ini Tuntutannya
Dikatakannya, saat ini jenazah korban sudah diserahkan kepasa pihak keluarga untuk dimakamkan.
Sebelumnya, keluarga korban orangtua Ramadhani, yakni Purwanto (40) dan Mujiyati (31) menyangkal jasad yang baru ditemukan itu anak mereka.
Sementara itu, orangtua korban Gandi Eka Priambodo (13), yakni Supriadi (39) dan Sriatun (34) meyakini jasad yang ditemukan pada hari ketiga pencarian itu anak mereka Gandi Eka Priambodo.
Paman Gandi, Waluyo (48) mengatakan Supriadi (39) dan Sriatun (34) meyakini jasad itu adalah anak mereka setelah melihat susunan gigi jasad korban yang tidak rapih.
"Jadi gigi depannya itu tidak rata. Itu yang membuat yakin orangtuanya ," katanya. (Surya/ Rahadian Bagus)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/ayah-ramadhani-purwanto-mengenakan-kemeja-merah-maroon_20170412_200825.jpg)