Warga Bangkalan ini Nekat Tusuk 2 Anggota Paspampres, Penyebabnya Ternyata Sepele Banget
Teka-teki penusuk dua anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Pratu Riko Pasaribu dan Prada Fata Kudus, yang menggegerkan akhirnya terkuak.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Teka-teki penusuk dua anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Pratu Riko Pasaribu dan Prada Fata Kudus, yang sempat membuat geger akhirnya terkuak.
Ini setelah satu dari dua pelaku, yakni Rosul (25), akhirnya menyerahkan diri polisi.
Warga Desa Kelbung, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura tersebut menyerahkan diir ke Mapolres Bangkalan, Sabtu (29/4/2017) malam.
Rosul menyerahkan diri dengan didampingi tiga anggota keluarga dan Kepala Desa Kelbung Samsuri.
Rombongan tersebut datang ke mapolres bersama Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Anton Widodo, Dansup PM V/44 Bangkalan Lettu Cpm Nurul Hidayat, dan empat anggota Polres Metro Jakarta Pusat.
"Sementara yang kami amankan satu pelaku, masih dua DPO (Dadtar Pencarian Orang). Mereka warga (Kecamatan) Galis," ungkap Kasat Reskrim Polres Bangkalan AKP Anton Widodo.
Baca: Makin Bahaya, Sumur Ambles di Kediri Meluas ke Desa-Desa Lain, Kini 118 Sumur Ditelan Bumi
Menurut Anton, kepastian Rosul sebagai salah seorang penusuk dua anggota paspampres diketahui setelah Anton Widodo menerima eemail dari Polres Metro Jakarta Pusat.
"Ada permintaan melalui eemail yang masuk ke saya dua hari yang lalu. Atas nama (Rasul) ini, warga Galis telah diduga pelaku 170, pengeroyokan dengan korban anggota paspampres," jelasnya.
Baca: Begal Motor Keok Ditangan Ajudan Wakapolri, Begini Ceritanya
Permintaan tersebut lantas ditindaklanjuti Polres Bangkalan dengan melakukan upaya pendekatan kepada para tokoh, keluarga, dan kepala desa setempat.
Baca: Carok Massal di Dalam Rumah, 3 Tewas, 2 Kritis, Isu Inilah yang Jadi Gara-gara
Kepada polisi, Rasul sebagaimana dituturkan Anton mengaku, bahwa akar permasalahan dirinya akhirnya nekat menusuk dua anggota Paspampres berawal dari masalah sepele, yakni aksi saling blayer sepeda motor di jalan.
Kejadian itu menyulut emosi dia dan temannya sehingga terjadi perkelahian yang berujung pengeroyokan.
"Kejadiannya di Gambir (Jakarta) sana. Saat di lokasi, ada alat pencacah es batu. Lalu ditusukkan oleh dia," tegasnya.