Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Kiai Sepuh Surati PKB, Begini Kata Wakil Ketua Fraksi Gerindra Jatim

Sebagai politisi yang dilahirkan dari kalangan Nahdliyin, pihaknya menyayangkan keputusan 21 kiai yang tiba-tiba langsung mengirimkan surat kepada PKB

Penulis: Adeng Septi Irawan | Editor: Dwi Prastika
Tribunnews.com
Ilustrasi Partai Gerindra 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Adeng Septi Irawan

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Baru-baru ini beredar kabar bahwa Kiai Sepuh NU mengirimi surat PKB Jatim jelang Pemilihan Gubernur Jatim 2018.

Surat tersebut ditujukan langsung kepada Ketua DPW PKB Jatim, Abdul Halim Iskandar tertanggal Minggu (21/5/2017).

Dalam isi surat tersebut, terdapat lima poin yang pada intinya mengamanatkan kepada PKB untuk melibatkan kiai sepuh NU dalam memilih Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur.

Baca: Tawarkan Belanja Murah dan Syariah, STC Hadir di Pasar Turi Baru Surabaya

Informasi tersebut ditanggapi oleh Wakil Ketua Fraksi Gerindra Jatim, Abdul Halim.

Menurutnya, sebagai ulama yang disegani di kalangan nahdliyin, tidak pas jika kiai sepuh ikut serta dalam berpolitik.

"Ini bukan kapasitas saya memberikan komentar. Karena yang disurati PKB bukan Gerindra. Akan tetapi, yang menjadi persoalan adalah sikap Kiai Sepuh NU yang dinilai terlalu jauh masuk ke dalam politik praktis," kata Abdul Halim saat dikonfirmasi Tribunjatim.com, Selasa (23/5/2017).

Ia menambahkan, harusnya secara struktural NU, Kiai Sepuh tak boleh ikut serta dalam menentukan calon yang hendak diusung Parpol pada Pilgub mendatang.

Baca: Kontestan Produce 101 Season 2 Ini Dikabarkan Sudah Punya Pacar, Ini Kata Agensinya

Sebagai politisi yang dilahirkan dari kalangan Nahdliyin, pihaknya menyayangkan keputusan 21 kiai yang tiba-tiba langsung mengirimkan surat kepada PKB dengan tujuan mengajak diskusi bersama menghadapi Pilgub.

Lanjut Halim, tujuan Kiai Sepuh tersebut untuk menyatukan suara NU agar tidak terpecah belah, makanya, mereka ikut dalam menentukan calon.

Meski demikian, dirinya tidak setuju dengan langkah yang diambil kiai sepuh NU ini.

"Saya pikir akan lebih baik jika secara struktural NU, Kiai Sepuh kembali pada Khittoh awal mengayomi umat dan tidak ikut campur politik," kata alumni Universitas Wijakusuma Surabaya tersebut.

Baca: Terima Surat dari Kiai Sepuh, Ini yang Akan Dilakukan Gus Halim

Sejak dulu, Kiai menjadi panutan umat, dan akan memunculkan stigma negatif dari masyarakat jika panutan umat terjun ke dunia politik praktis.

Menurutnya, 21 Kiai sepuh NU yang menandatangani surat yang ditujukan ke PKB itu juga kelihatan sepihak.

"Saya melihat ini muncul tiba-tiba dan terkesan ada hal yamg disembunyikan," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved