KPH Saradan Kembangkan Wisata Situs Majapahit dan Waduk Widas
Selain memproduksi kayu jati, Kawasan Penguasaan Hutan (KPH) Saradan berencana mengembangkan kawasan hutan sebagai tempat wisata berbasis alam.
Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Selain memproduksi kayu jati, Kawasan Penguasaan Hutan (KPH) Saradan berencana mengembangkan kawasan hutan sebagai tempat wisata berbasis alam.
Administratur Perum Perhutani KPH Saradan, Johan Suryo Putro mengatakan pihaknya baru melakukan inventarisir mana saja lokasi di wilayah hutan Saradan yang berpotensi dan layak dikembangkan sebagai wisata alam.
"Orang sekarang lebih senang berwisata di alam terbuka. Kalau bukan di hutan, di mana lagi," kata mantan Administratur KPH Jember ini, Selasa (30/5/2017) siang.
Dikatakannya, di dalam Hutan Saradan terdapat banyak situs peninggalan zaman Kerajaan Majapahit. Beberapa di antaranya sudah dilakukan inventarisir.
"Ada sekitar empat situs yang sudah diinventarisir," kata Johan.
Baca: Buka Puasa Bersama di Grand City Mall Surabaya, Ternyata Makanan Ini yang Dipesan Danang DA2
Menurutnya, situs yang berada di dalam Hutan Saradan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan, hanya perlu dikelola secara baik. Rencananya, akan dibuat akses jalan menuju lokasi situs, serta dilengkapi dengan sejumlah fasilitas umum di sekitar lokasi.
Johan menambahkan, selain itu pihaknya juga akan mengembangkan wisata di Waduk Bening Widas yang masih berada di wilayah hutan jati Saradan.
"Kami juga akan menambah fasilitas permainan di sekitar Waduk Widas," katanya. (Surya/Rahadian Bagus)