Pengusaha yang Tewas Dicelurit Jelang Berbuka, Ternyata Buntut Keributan Ronda Patrol Sahur
Peristiwa tragis tersebut bermula dari Ronda malam dengan menggunakan musik patrol 'Orsaor' untuk membangunkan warga jelang makan sahur.
Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BANGKALAN - Kematian seorang pengusaha material, H Ridho (50), warga Desa Pakis, Kecamatan Konang yang tewas setelah menjadi korban pembacokan, Sabtu (3/6/2017) petang, akhirnya terkuak.
Peristiwa tragis tersebut ternyata bermula dari Ronda malam dengan menggunakan musik patrol 'Orsaor' untuk membangunkan warga jelang makan sahur.
Korban sempat dilarikan ke Puskesmas Konang sebelum meregang nyawa dalam perjalanan ke RSUD Syamrabu Bangkalan.
Si pengusaha yang cukup dihormati warganya ini tewas dengan luka hampir di sekujur tubuh. Mulai luka di lengan kanan, tangan kiri patah, rahang atau di bawah telinga kiri, kepala, hingga bahu kanan.
Baca: Mau Buka Puasa, Pengusaha ini Tewas Tragis Dibacok Kawanan Geng Motor, Gara-garanya Sepele
Kapolres Bangkalan AKBP Anissullah M Ridha mengungkapkan, keributan berawal ketika anak korban, Syaiful (20), menegur sejumlah pemuda dari desa tetangga, Durin Timur karena menggelar musik patrol 'Orsaor' belum waktunya dan memasuki perbatasan Desa Pakis, Sabtu (3/6/2017) dini hari.
"Bukan genk motor. Tapi berawal dari ronda patrol sahur. Teguran anak korban ternyata menyulut emosi para pemuda dari desa tetangga, hingga terjadi keributan," ungkapnya, Minggu (4/6/2017).
Akibat pengeroyokan itu, Syaiful dilarikan ke Puskesmas Konang karena mengalami luka memar di pipi. Beruntung, keributan antar remaja yang berkembang melibatkan orang dewasa dari dua desa itu dilerai masyarakat.
Baca: Keluar dari Musala usai Salat Duhur, Pak Haji ini Dicelurit Bocah Hingga Ususnya Terburai
Bahkan, kedua belah pihak telah bersepakat menyelesaikan pertikaian setelah pihak Polsek, Koramil, dan Kecamatan Konang mempertemukan. Namun keributan kembali terjadi Sabtu petang, menjelang waktu buka puasa.
Anis menjelaskan, ada sekelompok dari warga Desa Durin Timur tidak puas dan kembali mempertanyakan persoalan semalam. Namun, ditanggapi tidak dewasa oleh kelompok korban.
"Akhirnya sama - sama salah paham dan terjadi pembacokan terhadap korban hingga meninggal di rumah sakit," tegas Anis.
Baca: Warga Bangkalan ini Nekat Tusuk 2 Anggota Paspampres, Penyebabnya Ternyata Sepele Banget
Atas kejadian ini, Polres Bangkalan telah menetapkan MI (50), warga Desa Durin Timur sebagai tersangka.
Saat ini, dia berada di mapolres untuk menjalani pemeriksaan. (Surya/Ahmad Faisol)