Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Semarak Ramadan

Tips Sehat dan Fit Saat Puasa Ramadan

Puasa tak berarti kegiatan olahraga jadi berhenti. Karena metabolisme tubuh harus tetap terjaga meski sedang berpuasa.

Penulis: Achmad Pramudito | Editor: Yoni Iskandar
Surya/Achmad Pramudito
Suasana saat berolahraga 

 TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Puasa tak berarti kegiatan olah raga jadi berhenti. Karena metabolisme tubuh harus tetap terjaga meski sedang berpuasa.

Meski begitu,pemilihan waktu untuk berolahraga harus diperhatikan agar hasilnya optimal dan tidak mengganggu aktivitas berpuasa.

“Penting juga untuk mengetahui kondisi fisik kita dalam menentukan intensitas, apakah kita banyak melakukan aktifitas di Iuar ruangan atau sebaliknya,” kata Rara Rachmawati, Regional Marketing Manager Celebrity Fitness.

Ditekankan Rara, tetap berlatih beban dan aerobic sangat penting untuk menjaga tubuh tetap prima meski pada saat puasa.

“Tentunya dengan intensitas atau porsi yang telah disesuaikan,” imbuhnya.

Menurut Rara, jika berencana berolahraga pada pagi hari pastikan tidak terlalu memaksakan karena masih ada waktu cukup panjang sebelum berbuka. Sedang, berlatih pada sore hari sebaiknya dilakukan sekitar 1-2 jam sebelum atau sesudah berbuka.

“Pahamilah bahwa kita sedang beribadah sambil tetap menjaga kebugaran tubuh kita,” tandasnya. Bagi yang rutin berolahraga, kata Rara, puasa bukan halangan untuk tetap fit dan melakukan kegiatan olahraga.

Apa pun jenis olahraga yang dilakukan, lanjut Rara, tetap harus diawali dengan warm up selama 5-10 menit, dan diakhiri dengan cooling down juga selama 5-10 menit.

“Agar hasil maksimal, kita harus fokus pada setiap gerakan yang dilakukan,” bebernya.

Baca: Akhirnya, Pelaku Pembunuhan PRT di Rumah Mewah Surabaya Ditangkap

Supaya tubuh tetap prima selama bulan Ramadan, yang tak kalah penting adalah memerhatikan asupan makanan saat sahur maupun buka puasa.

“Campur karbohidrat dan protein adaiah pilihan terbaik untuk makanan saat makan sahur,” ungkapnya.

Rara menyarankan agar memilih karbohidrat yang tinggi serat dengan nilai indeks glisemik rendah semisal buah dan sayuran. Nilai indeks glisemik rendah memiliki efek pelepasan waktu.

“Artinya, karbohidrat akan melepaskan glukosa-nya secara bertahap. Sedang makanan berserat, selain mencegah sembelit, juga memberi efek kenyang lebih lama yang dibutuhkan selama puasa,” urainya. (Surya/ Achmad Pramudito)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved