Ada Kereta Saat Asyik Main Sepeda, Lima Bocah ini Lakukan Aksi Tak Terduga, Begini Akibatnya
Dari lima bocah yang melakukan aksi nekat tersebut, tiga diantaranya siswa SMP dan dua masih SD.
Penulis: David Yohanes | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Polisi Khusu Kereta Api (Polsuska) menangkap lima anak-anak pelaku pelembaran kereta api yang tengah melintas.
Lima pelaku berbuat iseng, saat melintas di sisi rel kereta api Kelurahan Bago, Kecamatan Tulungagung, Kamis (8/6/2017) malam.
Kereta yang menjadi sasaran pelemparan adalah KA Malioboro Ekpres, dari Malang tujuan Yogyakarta. Lemparan batu tersebut mengenai bodi kereta, hingga menyebabkan penyok.
Mendapat laporan pelemparan tersebut, seorang anggota Polsuska melakukan pencarian.
Seorang anggota keamanan Stasiun Tulungagung bernama Hariyadi, tanpa seragam menyisir lokasi pelemparan. Saat itu lima pelaku masih di lokasi, dan langsung ditangkap.
“Saat saya tanya, mereka langsung ngaku. Para pelaku kemudian kami amankan ke pos jaga, terus dibawa ke Stasiun Tulungagung,” tutur Hariyadi, Jumat (9/7/2017) sore di Stasiun Tulungagung.
Dari lima orang yang ditangkap, tiga di antaranya siswa SMP dan dua masih SD. Jumat sore mereka dikumpulkan bersama orang tua atau wali mereka di Stasiun Tulungagung.
Pihak PT KAI meminta agar anak-anak ini membuat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya, dan dikembalikan ke orang tuanya.
Manajer Pengamanan Objek Vital dan Aset Daop 7 Madiun, Sapriyadi mengatakan, dirinya sengaja datang ke Tulungagung setelah mengetahui kejadian pelemparan kereta.
Karena masih anak-anak, pihaknya memilih menyelesaikan dengan jalan kekeluargaan.
“Mereka masih berstatus pelajar, kasihan mereka. Kami panggil keluarga masing-masing agar turut memberikan pendidikan kepada para pelaku,” ucap Supriyadi.
Pihak Daop 7 juga menghadirkan anggota Babinsa, Babinkamtibmas dan Kepala Desa Plandaan, tempat para pelaku tinggal.
Supriyadi berharap, semua pihak bisa memberikan pendidikan kepada para pelaku. Harapannya agar tidak lagi melakukan perbuatan yang merugikan masa depan mereka.
“Untung kena bodi kereta, bayangkan kalau kena kaca pasti akan ada korban. Makanya kami minta buat pernyataan, kalau mengulangi akan diambil tindakan hukum,” tandas Supriyadi.
Seorang pelaku berinisial AF (14) mengaku perbuatan tersebut dilakukan karena iseng.
Kamis malam dia dan teman-temannya bersepeda dari Plandaan, menyusuri jalan sepanjang sisi rel kereta. Saat ada kereta lewat, tiba-tiba muncul ide untuk melemparkan batu. (Surya/David Yohanes)