Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ini Alasan Trem Dibangun Hanya Berjarak 11,45 Kilometer

Pengerjaan proyek angkutan massal cepat berbasis rel berupa trem di Kota Surabaya, akan dimulai tahun 2017 ini.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Yoni Iskandar
ISTIMEWA/Humas Pemkot Surabaya
Tanda berbentuk kepala trem yang berada tepat di titik KM 11+450. Tanda ini sebagai penanda pembangunan trem di Surabaya akan segera dimulai. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pengerjaan proyek angkutan massal cepat berbasis rel berupa trem di Kota Surabaya, akan dimulai tahun 2017 ini.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya telah melakukan berbagai persiapan demi mendukung kelancaran pengerjaan trem yang akan melintasi rute utara ke selatan.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji mengatakan, Pemkot Surabaya bersama tim dari Kementerian Perhubungan dan PT KAI telah melakukan marking (penandaan) titik awal pengerjaan trem di Jalan Tunjungan.

Personel dari Pemkot Surabaya terdiri dari Bappeko serta dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan serta Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang.

“Marking ini dikasih tanda start di Jalan Tunjungan. Untuk pengukuran, sebelumnya dilakukan konsultan mereka, kami melakukan cek ulang saja titik KM 11 + 450. Itu ada dibawah JPO. Nanti ada halte nya trem. Jadi marking ini kami tandai dulu, ini pesan psikologis bahwa pengerjaan trem akan dimulai,” ujar Agus, Selasa (13/6/2017).

Perihal titik start pengerjaan trem di KM 11+450 tersebut, itu merupakan jarak yang ditarik dari titik nol di kawasan Joyoboyo.

Agus menyebut angka-angka tersebut ternyata memiliki pesan filosofis yang sarat historis bagi Surabaya. Angka 11 bisa merujuk pada bulan November. Sementara angka 45 merupakan tahun 1945.

Ya, November 1945 merupakan momentum perjuangan dan keberanian arek-arek Suroboyo dalam melawan penjajah yang telah tercatat sejarah.

Baca: Duh, Komplotan Bandit Muda Ini Beraksi di 20 TKP Selama 6 Bulan

“Jadi semangatnya itu dimulai di sini (titik 11 +450) di bawah JPO taman gantung Siola,” sambung pejabat asal Kediri ini.

Setelah melakukan marking, fokus Pemkot selanjutanya adalah menyiapkan jalan yang akan difungsikan untuk pengalihan arus lalu lintas ketika pengerjaan trem di Jalan Tunjungan dimulai.

Pemkot melalui Dinas PU BMP telah melakukan pelebaran jalan Simpang Dukuh dengan membebaskan bangunan-bangunan yang ada di seberang jalan.

Bila pelebaran jalan Simpang Dukuh sudah beres, pengguna kendaraan yang selama ini melintas di Jalan Tunjungan, akan dialihkan.

Nantinya kendaraan dari arah Jalan Gemblongan yang akan masuk ke Jalan Tunjungan, bakal diarahkan ke Jalan Genteng Kali (belok kiri) lalu menuju Simpang Dukuh hingga tembus ke Jalan Gubernur Suryo.

"Jadi nanti kendaraan tidak akan lagi lewat ke Jalan Tunjungan, tapi belok kiri ke Jalan Genteng Kali, Simpang Dukuh dan Gubernur Suryo. Tapi masih ada satu jalur untuk kendaraan yang memang tujuannya ke Jalan Tunjungan semisal ke Hotel Majapahit. Dishub masih menyiapkan rekayasa lalu lintas nya,” sambung Agus.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved