Ngaku Polisi dari BNN, Ternyata Embat Motor Pelajar SMP
Aksi perampasan dan penipuan yang dialami dua pelajar di Lamongan Jawa Timur ini barangkali bisa jadi pelajaran dan antisipasi bagi para pengguna moto
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Yoni Iskandar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Aksi perampasan dan penipuan yang dialami dua pelajar di Lamongan Jawa Timur ini barangkali bisa jadi pelajaran dan antisipasi bagi para pengguna motor.
Dua korban, Abdul Jabar Falah Afandi (14) dan Arvianto Yogis S (12) keduanya asal Balung Tawun Sukodadi Lamongan harus kehangan sepeda motor yang dikendarainya Sabtu (17/6/2017) dini hari dibawa kabur oleh dua orang yang mengaku dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
Seperti diungkapkan saksi korban, Abdul Jabar, sanuka ia bersama Arvianto berangkat ke Lamongan dengan mengendarai sepeda Honda Vario warna silver nopol S 3677 MT berboncengan.
Sampai di jalan Baru Kelurahan Sukomulyo Kota Lamongan bertemu dengan teman - temannya.
"Tapi tiba - tiba saya dihampiri dua orang laki - laki yang tidak saya kenal," ungkap Abdul Jabar.
Korban ingat dua pelaku berboncengan mengendarai sepeda motor Honda Vario warna kombinasi hitam putih, tanpa ingat nopolnya.
Dua orang itu mengaku polisi dari BNN yang langsung mengajak korban dan saksi dan saksi 1 ke kantor BNN dengan menggunakan sepeda motor milik korban.
Namun, tersangka posisi membonceng korban dengan saksi Arvianto. Dan saat melintas didepan SMA 2 Negeri Lamongan jalan Veteran, koban disuruh turun oleh pelaku dan diminta untuk mengambil helm di dalam SMA 2.
Saat Abdul Jabar hendak masuk ke SMA 2, pelaku pamit akan beli kopi dengan membawa sepeda motor milik korban.
Baca: BL, Korban kekerasan Seksual Jalani Visum di RS Bhayangkara Kediri
Setelah ditunggu lama ternyata pelaku tidak kembali. Korban baru menyadari kalau tertipu dan memastikan pelaku bukan polisi dan bukan juga anggota BNN.
Peristiwa ini menjadi pekerjaan rumah Polres Lamongan, setelah sebelumnya insiden pembobolan rumah kosong ditinggal penghuninya terjadi.
Kasubag Humas, AKP Suwarta dikonfirmasi Surya mengatakan, modus itu meski bukan tergolong, masyarakat harus tetap waspada.
"Kalau ada yang modus - modus seperti itu jika perlu ajak ke kantor polisi terdekat," kata Suwarta. (Surya/Hanif Manshuri)