Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Sering Main Olahraga Ekstrim, Warga di Kenjeran Surabaya Berbagi Tips Cara Main Sepak Bola Api

Sepak bola api merupakan salah satu dari sekian olah raga ekstrem ada. Kegiatan ini ternyata masih dilakukan beberapa warga di kawasan Jalan...

Penulis: Pradhitya Fauzi | Editor: Anugrah Fitra Nurani
Tribun Jatim/Pradhitya Fauzi
Kegiatan Sepak Bola Api di Kampung Dolanan Jalan Kenjeran Surabaya pada Minggu (18/6/2017) 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Pradhitya Fauzi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sepak bola api merupakan salah satu dari sekian olah raga ekstrem ada.

Kegiatan ini ternyata masih dilakukan beberapa warga di kawasan Jalan Kenjeran, Surabaya.

TribunJatim.com mewawancarai seorang pemain bernama Ateng (45), warga kampung dolanan di Jalan Kenjeran pada Minggu (18/6/2017).

Pria yang mengaku telah terbiasa bermain sepak bola api sejak remaja itu tidak pernah mengalami kecelakaan fatal hingga saat ini.

"Tidak pernah ada kecelakaan dari dulu, paling hanya bulu kaki yang terbakar, itupun cuma kena dikit," ujar Ateng.

Baca: Lepaskan Gadget Sejenak, Warga di Kenjeran Surabaya Pilih Main Sepak Bola Api

Selain itu, dia juga berbagi trik khusus agar dirinya tidak terluka saat bermain bola api.

"Agar kaki tidak melepuh, bermainnya harus cepat, hanya dengan satu sentuhan dan tidak boleh lama-lama menyentuh bolanya, kalau menendang pun harus menggunakan kaki bagian dalam dan telapaknya saja, dan tidak boleh di cocok (menendang menggunakan jari kaki) biar tidak sakit, intinya kalau bola datang langsung tendang saja," terang Ateng.

Permainan itu tidak asal main saja, sama halnya dengan sepak bola pada umumnya, juga ada peraturannya.

"Peraturannya ya pakai aturan kampung, aturannya disepakati bersama pemain dan panitia," lanjutnya.

Dia mengaku tidak malu bila harus bermain lagi di usianya yang menginjak kepala empat itu.

Baca: Timnas U-16 Tak Hanya Bawa Gelar Juara dari Vietnam, Tapi Juga 3 Penghargaan Lainnya

"Kenapa mesti malu, kan ini olahraga umum. Anak saya juga main kok, saya ajarin malahan. itu anak saya yang pakai baju merah," kata Ateng sembari menunjuk putranya yang mengenakan kaus merah maroon.

Ateng merasa tidak ada ritual khusus sebelum menyentuh batok kelapa yang dilumuri minyak tanah kemudian dibakar itu.

"Saya tidak pernah puasa-puasa sebelum main, yang penting sebelum main harus berdoa dulu dan sudah tahu triknya bermain biar tidak ada kecelakaan. Tapi kalau lukanya karena jatuh ya wajar," tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved