Mendag Pantau Harga Sembako di Banyuwangi, Temuannya Mengagetkan
Mendag menemui sejumlah pedagang toko kelontong yang menjual bahan kebutuhan pokok yang dipasok Bulog.
Penulis: Haorrahman | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukito memantau harga bahan kebutuhan pokok alias sembako di Pasar Blambangan Banyuwangi, Selasa (20/6/2017).
Saat tinjau Pasar Blambangan, Enggar berkeliling mengunjungi sejumlah kios pedagang. Mulai dari toko kelontong, penjual sayur mayur, hingga penjual daging.
Di sana, Enggar menemui sejumlah pedagang toko kelontong yang menjual bahan kebutuhan pokok yang dipasok Bulog.
“Dari pantauan kami, secara keseluruhan harga-harga komoditi stabil, bahkan cenderung turun. Bahkan sejumlah komoditas, menjadi penyumbang deflasi. Stabilnya harga ini tidak hanya di Banyuwangi, namun kondisi nasional relatif sama,” kata Mendag.
Baca: Mau Mudik Lebaran ke Kota Kediri, Waspadai 2 Titik Padat dan Macet ini
Misalnya untuk harga beras pedagang menjual dengan harga Rp. 9500 perkilogram, telur Rp. 19 ribu per kg, daging segar lokal Rp 120 per kilogram, daging ayam Rp 32 ribu per kilogram, gula Rp 11 ribu, minyak goreng Rp. 11 ribu per liter dan bawang putih Rp. 30 ribu per kilogram.
“Semua komoditi tersebut harganya stabil dan aman, kalaupun ada kenaikan tidak signifikan seperti daging sapi dan daging ayam, itupun dalam empat hari terakhir. Stok secara nasional juga aman sekali. Daging aman, beras aman, gula sangat aman, minyak goreng aman, begitu juga bawang putih,” tuturnya.
Komoditi telur, harganya di tingkatan peternak justru di bawah harga acuan pemerintah. Pemerintah menetapkan harga telur dari peternak sebesar Rp. 18.000, tapi pedangang di Banyuwangi menjual Rp 19.000 – 20.000 ke konsumen.
“Ini menunjukkan bahwa penjual membeli di peternak di bawah 18.000,” ujarnya.
Baca: PT KAI Siapkan Angkutan Motor Gratis untuk Pemudik dari Blitar, Catat Jadwalnya
Enggar menjelaskan stabilnya harga ini tidak terjadi secara instan, tapi sejumlah strategi sudah dipersiapkan sejak akhir tahun 2016. Salah satunya adalah memastikan semua stok kebutuhan pokok aman.
“Stok sudah kami pastikan sejak akhir tahun lalu. Beberapa komoditi yang butuh suplai dari luar, sudah kami impor seperti bawang putih dan daging. Untuk bawang puting sengaja kami gelontorkan terus ke pasar untuk menekan harga. Hasilnya di pasar induk harga sudah turun hingga Rp. 13.000 per kilogram,” kata Enggar.
Kepala Dinas Peridustrian dan Perdagangan Banyuwangi mengatakan pihaknya juga sering turun untuk memantau harga di pasaran.
Menurut dia, sejumlah bahan pokok di Banyuwangi memang tidak mengalami kenaikan berarti, cenderung stabil.
“Kenaikan harga hanya emapt terakhir ini di sejumlah komoditas, seperti cabai dan danging ayam. Cabai hanya naik Rp 5.000 dari harga yang awal Ramadhan, daging ayam juga naik Rp 1.000 dari harga kemarin, sehingga jadi Rp 32.000,” jelasnya.