Arus Mudik Lewat Lamongan Makin Padat, Aparat TNI dan Polisi Jadi Satu
Aparat TNI dikerahkan turun untuk ikut bersiaga mengamankan arus mudik Lebaran di Lamongan bersama petugas kepolisian setempat.
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM, LAMONGAN - Aparat TNI dikerahkan turun untuk ikut bersiaga mengamankan arus mudik Lebaran di Lamongan bersama petugas kepolisian setempat.
Itu bersamaan dengan keberadaan para pemudik yang semakin padat melintas ruas jalan di sepanjang Jalan Nasional Pantura Babat - Lamongan, maupun wilayah pesisir pantura, Paciran, Brondong hingga Tuban dan perbatasan Gresik.
Kompaknya aparat TNI dan Polri mengamankan arus mudik dan lebaran tampak di Posko pengamanan lebaran di beberapa lokasi strategis, Sabtu (24/6/2017).
Baca: Mudik Lewat Jalan Raya Lamongan - Babat, Waspadai Titik-titik Rawan ini
Seperti, di Terminal Lamongan, di depan Jembatan Timbang, Sukodadi, Pucuk, Babat dan sejumlah posko dari Paciran hingga Brondong, anggota TNI AD bersama anggota polri menjadi satu siaga.
Anggota Kodim bersama anggota polres menyatu dan tidak ada sekat diantara mereka.
Seluruh wilayah Lamongan tingkat keamanannya menjadi tanggung jawab dua kesatuan ini. Mereka sama-sama turun jalan membantu mengatur lalin dan kemanan.
Baca: Mudik Lebaran di Jalur Tengkorak Duduksampeyan Mulai Makan Korban
Sementara ditingkat kecamatan, Danramil jajaran Kodim sudah menyiapkan seluruh Babinsanya untuk membantu pengamanan di lokasi.
Mereka bekerjasama dengan Babinkamtibmas setempat maupun dengan Linmas, Banser NU ,Karang Taruna hingga Remaja Masjid.
“Secara garis besar kita memprioritaskan semua ini untuk dilakukan pengamanan, dari pengamanan arus mudik hingga arus balik," ujar Dandim 0812, Letkol Inf Sutrisno Pujiono, Sabtu (24/6/2017).
Pengamanan saat malam takbiran, saat salat Idul Fitri dan pengamanan di lingkungan masyarakat, semua menjadi perhatian petugas.
Baca: Lamongan Heboh, Siswa SMP Unggah Foto Porno Cewek Ingusan ke Facebook
Khusus untuk pengamanan malam takbiran, semua Babinsa harus melakukan pendekatan persuasif kepada pihak panitia atau penyelenggara yang mengadakan takbir keliling atau konvoi malam takbir.
Hal ini dilakukan untuk meminimalisir segala kejadian yang tidak diinginkan, terutama keselamatan jiwa, karena sebagian besar peserta takbir keliling atau konvoi malam takbir diikuti anak-anak. (Surya/Hanif Manshuri)