Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Darurat Limbah Beracun

Gus Ipul Sebut Pembuangan Oli Sembarangan di Romokalisari Tegaskan Jatim Darurat Limbah B3

Jatim saat ini dalam kondisi darurat limbah B3 dan butuh penyikapan serius oleh semua pihak.

Penulis: Mujib Anwar | Editor: Mujib Anwar
SURYA/SUGIYONO
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengenakan jaket pelampung kepada penumpang perahu tambang di Wringinanom, Gresik, Kamis (27/4/2017). 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemprov Jatim minta kasus pembuangan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) ke sungai di kawasan Rusunawa Romokalisari, Surabaya diusut tuntas.

Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, pengusutan harus dilakukan karena keberadaan limbah B3 yang dibuang sembarangan tersebut selain mencemari lingkungan, juga berdampak langsung bagi kesehatan warga. Sehingga harus dirawat di rumah sakit.

"Makanya, siapa pemilik limbah tersebut dan pabriknya dimana harus diusut tuntas semua. Mengapa kok dibuang di sungai. Termasuk ada izinnya atau tidak," tegasnya, kepada Tribunjatim.com, Jumat (14/7/2017).

Baca: Warga Rusunawa Romokalisari Keracunan Akibat Dugaan Pembuangan Limbah LPG di Sungai

Hal itu dinilai penting, karena saat ini Jatim, kata Gus Ipul dalam kondisi darurat limbah B3 dan butuh penyikapan sangat serius oleh semua pihak. 

"Tertangkapnya pembuangan limbah cair sembarangan ini makin menegaskan hal itu," tandasnya.

Apalagi, faktanya sampai saat ini belum semua industri di Jatim yang punya limbah mau melaporkan limbah yang diproduksinya ke Pemprov Jatim, melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH).

"Hanya sebagian kecil saja yang lapor secara reguler," imbuhnya.

Baca: Awalnya Seperti Bau Masakan Orang Selamatan, Eh Lama Kelamaan Malah Bikin Pingsan

Gus Ipul lantas membeberkan data. Saat ini, volume limbah industri B3 di Jatim yang diolah baru sekitar 170 juta ton.

Dari jumlah itu, 130 juta ton berasal dari kompleks PLTU Paiton di Probolinggo yang diolah sendiri karena mereka punya tempat pengolahan limbah resmi dan berizin.

Sementara 40 juta ton sisanya berasal dari berbagai industri di sejumlah daerah. Seperti Surabaya, Gresik, Sidoarjo, dan daerah lain. 

Baca: Polisi Tetapkan Tiga Tersangka Pembuang Limbah Beracun di Romokalisari

"Tapi masalahnya, 170 juta ton limbah yang resmi diolah tersebut hanya sekitar 39 persennya saja dari total limbah B3 yang dihasilkan di Jatim," terang mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal ini.

Padahal, dengan jumlah industri di Jatim yang mencapai 800 ribu, baik skala kecil, menengah maupun besar. Potensi limbah yang dihasilkan diperkirakan di atas 300 juta ton. 

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved